Tadi siang aku jalan-jalan sama Ibu ke Rama*yana, niatnya beliin celana buat adek yang sebentar lagi mau ospek. Tapi belanja sama ibu adalah sesuatu yang akan berlangsung lama dan melelahkan, dan yang dibeli biasanya berlebih daripada yang diniatin. Dan bener banget, beli celananya cuma 20menitan, terus muter2 seluruh mall sampe mampir ke supermarketnya dan belanja ini itu hampir 3 jam.
Sebenernya sih, postingan kali ini nggak begitu penting (yang lainya juga nggak penting-penting banget sih). Sesuai sama judulnya tadi di supermarket aku nemu roti item. Roti tawar gitu, tapi warnanya item. Dari kulitnya sampe bagian dalemnya item semua. Pas aku tanya sama yang jual ini bahannya sama apa, orangnya bilang "Roti tapi ada akar bambu cina-nya jadi item. Enak kok mbak kayak roti biasa, nggak pahit". What the hell is akar bambu cina?
Yah, karena penasaran akhirnya aku beli juga itu roti. Murah juga cuma 11ribu-an (dapet sekitar 25slices). Rasanya sih enak-enak aja, bener rasanya kayak roti tapi baunya agak gimana gitu. Kata ibuku nggak ada harum susunya. Yah, okelah, yang penting kenyang hahaha.
Itemnya bukan item gosong, tapi item kayak dicelup ke cet A_A
Thursday, August 27, 2015
Wednesday, August 26, 2015
Malang Flower Carnival 2015
Yahooo!! Buat kalian yang di Malang, yang suka karnaval, yang suka bunga, pasti nggak aka ngelewatin event yang satu ini. Yup, Malang Flower Carnival 2015. Ini festival kebudayaan (sekaligus lomba kostum karnavalnya) tahunan di Malang, meski gitu aku baru sekali ini nonton hahahaha. Tau lah karnaval ramenya kayak apa. Harus dateng sekian jam sebelum acara biar dapet tempat di pinggir jalannya, telat dikit udah gak bisa lihat apa-apa deh. Tapi tahun ini aku sempetin, selain karena katanya pemenang MFC tahun lalu berangkat ke China, seumur hidup aku belum pernah lihat karnaval LOL.
Dimulai dengan berita yang simpang siur, di banner di pinggir-pinggir jalan ada yang tulisannya mulai jam 12 sama jam 1, di twitter ada yang bilang jam 10, dan MFC gakpunya official site atau twitter. Ada sih tapi nggak meyakinkan, itu juga bilangnya jam 10. Jadilah aku sama mas sama sepupu berangkat jam setengah 11. Karnavalnya di sepanjang jalan Ijen, tapi panggungnya ada di Simpang Balapan. Sampe disana banyak orang udah pada ngumpul tapi di panggungnya masih sepi buanget, pas tanya panitia yang kebetulan lewat katanya, "Mulainya jam 1 mbak". Kampret.
Mau pulang nanggung nanti dapet parkirnya susah jadilah kita nunggu disana sampe acara dimulai. Duit melayang dengan cepat karena beli jajan ini itu. Astaga naga banget deh panasnya padahal ini Malang lho. Belum lagi harus jagain tempat di pinggir jalan sebelah pager pembatas biar nanti enak lihat karnavalnya jadi gak bisa kemana-mana (yah gak ada tujuan juga sih haha).
Monday, August 10, 2015
Kado Wisuda, Blocks of Happiness
Halo! Masih dalam suasana wisuda, aku dan dan beberapa temen dapet ide buat bisnis kecil-kecilan, yang semoga menjadi besar amiin.
Berawal dari keinginan ngado temen-temen yang wisuda tapi kadonya yang nggak biasa, unik, dan long lasting, (dan murah) akhirnya kepikiranlah buat bikin ini!
Made by order, bisa pilih warna + tulisan.
Harga : 30-50k dengan DP 25k
Material kayu + cat poster.
Dikerjain setelah bayar DP dengan bukti transfer (BRI) . bisa pesen satuan lho!
Dom : Malang (bisa COD). Luar malang paket JNE (ongkir bayar sendiri ya)
HAPPY SHOPPING
kindly check instagram or with hastag #blocksofhappinessproduk
Fast respond :
Line : sayadipong
BBM : D0D5D391
WA : 08563680149
Berawal dari keinginan ngado temen-temen yang wisuda tapi kadonya yang nggak biasa, unik, dan long lasting, (dan murah) akhirnya kepikiranlah buat bikin ini!
BLOCKS OF HAPPINESS
Made by order. Buruan pesen. Pelayanan OK. Fast respond
New way to express your feeling. Bisa buat kado, cindera mata, bingkisan, ato apapun yang kalian mau.
"HAPPY GRADUATION DAY"
"Uda S.Si, BREWOKNYA dikondisikan. Jangan sampe ketikung lagi ya..."
Buat temen kamu yang brewoknya naujubillah, sering ketikung pula hahaha
"INI Titelmu yang SEBENARNYA. Ifran, G.Ossiper. Pertahankanlah :*"
Kebetulan irfan ini sukanya nggosip, biang gosip satu angkatan hahahaha.
"Cepet dapet MOMONGAN, OJO sampe CERAI, jangan lupain kita ya!"
Yang dapet kado mau langsung nikah abis wisuda, cie cie selamat ya!
"Happy Graduation Day. Cintailah aku..."
Cinta bertepuk setelah tangan salah satu tim kami yang ditinggal wisuda lol
Harga : 30-50k dengan DP 25k
Material kayu + cat poster.
Dikerjain setelah bayar DP dengan bukti transfer (BRI) . bisa pesen satuan lho!
Dom : Malang (bisa COD). Luar malang paket JNE (ongkir bayar sendiri ya)
HAPPY SHOPPING
kindly check instagram or with hastag #blocksofhappinessproduk
Fast respond :
Line : sayadipong
BBM : D0D5D391
WA : 08563680149
sayadipong 13:16
Wisuda dan Sampah, Oh Ironis
Eits! Jangan sensi dulu, baca dulu postnya sampai habis ya xD
Kemarin lusa ada wisuda di kampusku sama kampus sebelah. Yap sebelum mulai nyinyir di blog sebelumnya aku ucapin Congratulation For Your Graduation! Selamat buat semua temen-temen yang udah wisuda, teruntuk Diah, Hilwin, Mufid, Arif, Irfan, big proud of you guys! Semoga jalan kalian setelah ini dilancarkan dan diberi kemudahan amin.
Karena blogpost tentang kebahagian, sensasi, atau hura-huranya wisuda udah banyak ditulis, kali ini aku mau tulis sesuatu yang menurutku agak beda dan berhubungan dengan wisuda dan sampah. Ya, sampah. Kamu pasti tahu kalo sampah itu salah satu masalah dari jaman dulu kala bagi bangsa kita. Faktor utamanya sih kurangnya kesadaran akan kebersihan, ya salah satunya di acara wisuda ini. Sekalian sama sampah, ada juga hal-hal lain yang bisa dibilang sisi lain yang (mungkin) cuma ada di wisuda-wisuda di Indonesia.
Kemarin lusa ada wisuda di kampusku sama kampus sebelah. Yap sebelum mulai nyinyir di blog sebelumnya aku ucapin Congratulation For Your Graduation! Selamat buat semua temen-temen yang udah wisuda, teruntuk Diah, Hilwin, Mufid, Arif, Irfan, big proud of you guys! Semoga jalan kalian setelah ini dilancarkan dan diberi kemudahan amin.
Karena blogpost tentang kebahagian, sensasi, atau hura-huranya wisuda udah banyak ditulis, kali ini aku mau tulis sesuatu yang menurutku agak beda dan berhubungan dengan wisuda dan sampah. Ya, sampah. Kamu pasti tahu kalo sampah itu salah satu masalah dari jaman dulu kala bagi bangsa kita. Faktor utamanya sih kurangnya kesadaran akan kebersihan, ya salah satunya di acara wisuda ini. Sekalian sama sampah, ada juga hal-hal lain yang bisa dibilang sisi lain yang (mungkin) cuma ada di wisuda-wisuda di Indonesia.
Saturday, August 1, 2015
Postcards July 2015
US-3430555
This is a wedding gown that used by Lady Obama
and the first time I've received round stamp! Thankyou so much!
This is a Rampokan Postcard, from North Kalimantan
Thanks to Cece Rini Wulandari, I got this from her Giveaway!
Friday, July 31, 2015
Kampung Norak dan Aku yang Norak
Sebelumnya, aku mau ngucapin Selamat Lebaran buat yang merayakan ya! Mohon maaf lahir dan batin dan semoga kita semua masih diberi keberkahan oleh-Nya, Amin. Kayak kebanyakan orang Indonesia yang pulang kampung atau mudik waktu lebaran, aku sekeluarga juga pulang kampung minggu kemarin. Seminggu di kampung halaman bikin aku sadar banyak hal, tentang aku dan tentang kehidupan. Yap, pergi ke tempat lain terus ninggalin rutinitas sejenak emang selalu bisa buka pikiran kita kembali. And here is my story, dari sebuah kampung yang norak buatku, Ambunten, Madura.
Aku selalu suka sama perjalanan jauh, aku seneng memperhatikan pinggir jalan dari dalam mobil, memperhatikan orang-orang, rumah-rumah, jalan-jalan, pohon-pohon. Kalau lewat tol lebih seneng lagi, meski nggak bisa lihat rumah dan jalannya lurus aja, di pinggiran jalan tol biasanya sawah atau tanah lapang yang ijo-ijo. Belum lagi mobilnya pasti ngebut bikin anginnya lebih semriwing hehe. Tahun ini aku berangkat dari Malang sore, jadi sempat lihat senja sama matahari terbenam di jalan, yang mana itu bagus banget dan nggak bisa setiap hari aku lihat.
Dulu waktu SD selalu kesini tiap lebaran, tapi sejak semua nenek meninggal jadi jarang-jarang. Tahun ini kebetulan ada kesempatan jadinya kesana, dan sepertinya meski aku udah berubah banget sejak terakhir kali aku kesini sekitar 6 tahun yang lalu, tempat ini nggak berubah. Suasana yang panas dan kering, debu pasir yang berhamburan setiap saat, mobil dan motor yang ugal-ugalan, juga orang-orangnya yang kalo ngomong kayak orang mau tengkar hahaha.
Aku selalu suka sama perjalanan jauh, aku seneng memperhatikan pinggir jalan dari dalam mobil, memperhatikan orang-orang, rumah-rumah, jalan-jalan, pohon-pohon. Kalau lewat tol lebih seneng lagi, meski nggak bisa lihat rumah dan jalannya lurus aja, di pinggiran jalan tol biasanya sawah atau tanah lapang yang ijo-ijo. Belum lagi mobilnya pasti ngebut bikin anginnya lebih semriwing hehe. Tahun ini aku berangkat dari Malang sore, jadi sempat lihat senja sama matahari terbenam di jalan, yang mana itu bagus banget dan nggak bisa setiap hari aku lihat.
Dulu waktu SD selalu kesini tiap lebaran, tapi sejak semua nenek meninggal jadi jarang-jarang. Tahun ini kebetulan ada kesempatan jadinya kesana, dan sepertinya meski aku udah berubah banget sejak terakhir kali aku kesini sekitar 6 tahun yang lalu, tempat ini nggak berubah. Suasana yang panas dan kering, debu pasir yang berhamburan setiap saat, mobil dan motor yang ugal-ugalan, juga orang-orangnya yang kalo ngomong kayak orang mau tengkar hahaha.
Tuesday, July 7, 2015
Tulis Apa di Kartu Pos?
Kadang (selalu malah) aku bingung harus tulis apa di kartu pos. Lebih sulit lagi kalau ngirim kartu pos di Postcrossing karena kan kita nggak kenal sama orang yang bakal kita kirimin, belum lagi harus pakai bahasa Inggris hahahaha. Personally sih aku nggak suka kalo dapet kartu pos yang isinya cuma "Happy Postcrossing" atau "Greetings from xxx have a nice day". Kesannya kayak dapet sms dari operator yang isi pesannya uda di template tinggal kirim, dan itu menyebalkan. Pernah juga aku dapet yang tulisannya banyak banget tapi ternyata itu semua bisa dilihat di profil postcrossingnya. Hmm.... Ada sedikit perasaan kecewa sih kalau dapat kayak gitu, ya sama aja kayak template kan? XD Padahal kartu pos itu sifatnya personal hehe.
Setelah searching-searching aku nemu banyak ide-ide untuk menulis di kartu pos. Sebenernya sih banyak ya ide-ide, bahkan di postcrossing juga ada kok 20 contoh ide menulis apa di kartu po. Nah yang mau aku post disini mungkin sedikit bantu kamu-kamu yang lagi ga ada ide atau bosen sama ide-ide yang udah dikasih di postcrossing ya hahaha xD
1. Kenali Siapa Penerimamu
Kalau di postcrossing ya baca profilnya si penerima. Biasanya ada orang yang menulis beberapa pertanyaan di profil mereka, jawab aja pertanyaannya. Kalau nggak ada biasanya mereka menulis tentang diri mereka, bisa kamu komentarin deh. Kali-kali punya hobi yang sama kan jadi bisa jadi bahan omongan hehehe (terus akhirnya swap dan akhirnya jadian, eaaaaaa). Waktu itu pernah dapat penerima yang suka baca novel, aku cerita tentang Laskar Pelangi yang udah diterjemahin ke 36 bahasa. Atau kalau mentok, bisa juga cerita tentang negara tempat dia tinggal. Misal dia tinggal di India, bilang aja ,"Hei pernah ketemu Shahrukh Khan? aku suka banget ama dia! Ganteng ya" hahaha.
Setelah searching-searching aku nemu banyak ide-ide untuk menulis di kartu pos. Sebenernya sih banyak ya ide-ide, bahkan di postcrossing juga ada kok 20 contoh ide menulis apa di kartu po. Nah yang mau aku post disini mungkin sedikit bantu kamu-kamu yang lagi ga ada ide atau bosen sama ide-ide yang udah dikasih di postcrossing ya hahaha xD
1. Kenali Siapa Penerimamu
Kalau di postcrossing ya baca profilnya si penerima. Biasanya ada orang yang menulis beberapa pertanyaan di profil mereka, jawab aja pertanyaannya. Kalau nggak ada biasanya mereka menulis tentang diri mereka, bisa kamu komentarin deh. Kali-kali punya hobi yang sama kan jadi bisa jadi bahan omongan hehehe (terus akhirnya swap dan akhirnya jadian, eaaaaaa). Waktu itu pernah dapat penerima yang suka baca novel, aku cerita tentang Laskar Pelangi yang udah diterjemahin ke 36 bahasa. Atau kalau mentok, bisa juga cerita tentang negara tempat dia tinggal. Misal dia tinggal di India, bilang aja ,"Hei pernah ketemu Shahrukh Khan? aku suka banget ama dia! Ganteng ya" hahaha.
Saturday, July 4, 2015
Welcome Postcrossing! Postcards April-May 2015
Meski judulnya Welcome, aku udah 5 bulan join postcrossing hahaha
Thanks to Sari yang sudah bikin aku kepengen untuk terus bekirim surat, akhirnya aku nemu web untuk tukar-tukaran kartupos. Nama nya Postcrossing. Disana kamu bisa nerima dan kirim kartu pos sama orang-orang di seluruh dunia, nggak melulu kartu pos sih sebenernya, tapi main characternya di web ini adalah kartu pos. Semua udah dijelasin disana, mulai dari cara gabung, rules, sampe FAQ nya lengkap banget (tentunya dengan bahasa Inggris). Mind to check my profile? Click here. Nggak lama setelahnya aku nemu ada grup di FB, isinya para-para Postcrosser Indonesia.
Berhubung kayaknya banyak banget postcrosser yang bikin album kartu pos di blog pribadi mereka, ikut-ikutan juga deh hehehe. Ini kartu pos official, swap, atau GA yg aku terima selama bulan April-Mei 2015, enjoy the gallery!
Thanks to Sari yang sudah bikin aku kepengen untuk terus bekirim surat, akhirnya aku nemu web untuk tukar-tukaran kartupos. Nama nya Postcrossing. Disana kamu bisa nerima dan kirim kartu pos sama orang-orang di seluruh dunia, nggak melulu kartu pos sih sebenernya, tapi main characternya di web ini adalah kartu pos. Semua udah dijelasin disana, mulai dari cara gabung, rules, sampe FAQ nya lengkap banget (tentunya dengan bahasa Inggris). Mind to check my profile? Click here. Nggak lama setelahnya aku nemu ada grup di FB, isinya para-para Postcrosser Indonesia.
Berhubung kayaknya banyak banget postcrosser yang bikin album kartu pos di blog pribadi mereka, ikut-ikutan juga deh hehehe. Ini kartu pos official, swap, atau GA yg aku terima selama bulan April-Mei 2015, enjoy the gallery!
FI-2369840
My first official! >_<
Sunday, June 28, 2015
Jika Kamu Bisa Menghilangkan Rasa Sakit
Beware, mengandung unsur sensitif, tidak bermaksud menghasut atau semacamnya :'3
Jadi kemarin aku diajak bapak pergi ke tempat temennya. Kata bapak sih, beliau ini koko yang ilmunya udah tinggi, bahasa gaulnya udah sakti lah. Niatnya cuma silaturahim sama jalan-jalan aja, karena kebetulan rumahnya lumayan jauh jadi nanti bisa mampir-mampir kemana gitu dan aku juga udah lama nggak jalan-jalan, tapi ujung-ujungnya aku diceritakan sesuatu yang bener-bener aneh dan ajaib.
Koko itu bilang kalau aku ini kasian karena udah 8 bulan sejak kecelakaan dan aku belum sembuh, belum bisa jalan normal. Katanya yang gini ini 2 minggu udah bisa sembuh. Seriously? I dont know, ask med students or some orthopedic specialists haha, tapi sejauh yang aku tau penyembuhan tulang itu relatif, semakin penting fungsi tulang, semakin riskan, semakin lama pula sembuhnya, tergantung patahnya model gimana juga sih jadi nggak bisa dipatok, "Yang kayak begini mah 2 hari lu bisa bungee jump lagi". That time I didnt really talk back to him, aku cuma diem dengerin aja.
And no, Koko itu nggak punya background medis sama sekali. Yap, bisa dibilang beliau adalah tukang nyembuhin orang dengan cara yang ajaib, atau biasa kita kenal pengobatan "alternatif". Pengobatannya cuma di urut, dan sedikit (atau banyak?) berdoa. Percaya nggak percaya sih, ada banyak cerita yang gagal berobat di alternatif, tapi nggak sedikit juga yang berhasil, dan yang berhasil kebanyakan dengan waktu yang luar biasa dengan hasil yang luar biasa pula. Aku sendiri di jalur medis karena dulu jatuhnya di depan rumah sakit, karena lebih dekat dan lebih cepat ditangani hahaha.
Jadi kemarin aku diajak bapak pergi ke tempat temennya. Kata bapak sih, beliau ini koko yang ilmunya udah tinggi, bahasa gaulnya udah sakti lah. Niatnya cuma silaturahim sama jalan-jalan aja, karena kebetulan rumahnya lumayan jauh jadi nanti bisa mampir-mampir kemana gitu dan aku juga udah lama nggak jalan-jalan, tapi ujung-ujungnya aku diceritakan sesuatu yang bener-bener aneh dan ajaib.
Koko itu bilang kalau aku ini kasian karena udah 8 bulan sejak kecelakaan dan aku belum sembuh, belum bisa jalan normal. Katanya yang gini ini 2 minggu udah bisa sembuh. Seriously? I dont know, ask med students or some orthopedic specialists haha, tapi sejauh yang aku tau penyembuhan tulang itu relatif, semakin penting fungsi tulang, semakin riskan, semakin lama pula sembuhnya, tergantung patahnya model gimana juga sih jadi nggak bisa dipatok, "Yang kayak begini mah 2 hari lu bisa bungee jump lagi". That time I didnt really talk back to him, aku cuma diem dengerin aja.
And no, Koko itu nggak punya background medis sama sekali. Yap, bisa dibilang beliau adalah tukang nyembuhin orang dengan cara yang ajaib, atau biasa kita kenal pengobatan "alternatif". Pengobatannya cuma di urut, dan sedikit (atau banyak?) berdoa. Percaya nggak percaya sih, ada banyak cerita yang gagal berobat di alternatif, tapi nggak sedikit juga yang berhasil, dan yang berhasil kebanyakan dengan waktu yang luar biasa dengan hasil yang luar biasa pula. Aku sendiri di jalur medis karena dulu jatuhnya di depan rumah sakit, karena lebih dekat dan lebih cepat ditangani hahaha.
Tuesday, May 12, 2015
HOW TO STUDY LIKE A HARVARD STUDENT
Taken from Sophia Chua-Rubenfeld, daughter of the Tiger Mother (I copied from here)
Preliminary Steps
1. Choose classes that interest you. That way studying doesn’t feel like slave labor. If you don’t want to learn, then I can’t help you.
2. Make some friends. See steps 12, 13, 23, 24.
General Principles
3. Study less, but study better.
4. Avoid Autopilot Brain at all costs.
5. Vague is bad. Vague is a waste of your time.
6. Write it down.
7. Suck it up, buckle down, get it done.
Plan of Attack Phase I: Class
8. Show up. Everything will make a lot more sense that way, and you will save yourself a lot of time in the long run.
9. Take notes by hand. I don’t know the science behind it, but doing anything by hand is a way of carving it into your memory. Also, if you get bored you will doodle, which is still a thousand times better than ending up on stumbleupon or something.
Phase II: Study Time
10. Get out of the library. The sheer fact of being in a library doesn’t fill you with knowledge. Eight hours of Facebooking in the library is still eight hours of Facebooking. Also, people who bring food and blankets to the library and just stay there during finals week start to smell weird. Go home and bathe. You can quiz yourself while you wash your hair.
11. Do a little every day, but don’t let it be your whole day. “This afternoon, I will read a chapter of something and do half a problem set. Then, I will watch an episode of South Park and go to the gym” ALWAYS BEATS “Starting right now, I am going to read as much as I possibly can…oh wow, now it’s midnight, I’m on page five, and my room reeks of ramen and dysfunction.”
12. Give yourself incentive. There’s nothing worse than a gaping abyss of study time. If you know you’re going out in six hours, you’re more likely to get something done.
13. Allow friends to confiscate your phone when they catch you playing Angry Birds. Oh and if you think you need a break, you probably don’t.
Phase III: Assignments
14. Stop highlighting. Underlining is supposed to keep you focused, but it’s actually a one-way ticket to Autopilot Brain. You zone out, look down, and suddenly you have five pages of neon green that you don’t remember reading. Write notes in the margins instead.
15. Do all your own work. You get nothing out of copying a problem set. It’s also shady.
16. Read as much as you can. No way around it. Stop trying to cheat with Sparknotes.
17. Be a smart reader, not a robot (lol). Ask yourself: What is the author trying to prove? What is the logical progression of the argument? You can usually answer these questions by reading the introduction and conclusion of every chapter. Then, pick any two examples/anecdotes and commit them to memory (write them down). They will help you reconstruct the author’s argument later on.
18. Don’t read everything, but understand everything that you read. Better to have a deep understanding of a limited amount of material, than to have a vague understanding of an entire course. Once again: Vague is bad. Vague is a waste of your time.
19. Bullet points. For essays, summarizing, everything.
Phase IV: Reading Period (Review Week)
20. Once again: do not move into the library. Eat, sleep, and bathe.
21. If you don’t understand it, it will definitely be on the exam. Solution: textbooks; the internet.
22. Do all the practice problems. This one is totally tiger mom.
23. People are often contemptuous of rote learning. Newsflash: even at great intellectual bastions like Harvard, you will be required to memorize formulas, names and dates. To memorize effectively: stop reading your list over and over again. It doesn’t work. Say it out loud, write it down. Remember how you made friends? Have them quiz you, then return the favor.
24. Again with the friends: ask them to listen while you explain a difficult concept to them. This forces you to articulate your understanding. Remember, vague is bad.
25. Go for the big picture. Try to figure out where a specific concept fits into the course as a whole. This will help you tap into Big Themes – every class has Big Themes – which will streamline what you need to know. You can learn a million facts, but until you understand how they fit together, you’re missing the point.
Phase V: Exam Day
26. Crush exam. Get A.
Preliminary Steps
1. Choose classes that interest you. That way studying doesn’t feel like slave labor. If you don’t want to learn, then I can’t help you.
2. Make some friends. See steps 12, 13, 23, 24.
General Principles
3. Study less, but study better.
4. Avoid Autopilot Brain at all costs.
5. Vague is bad. Vague is a waste of your time.
6. Write it down.
7. Suck it up, buckle down, get it done.
Plan of Attack Phase I: Class
8. Show up. Everything will make a lot more sense that way, and you will save yourself a lot of time in the long run.
9. Take notes by hand. I don’t know the science behind it, but doing anything by hand is a way of carving it into your memory. Also, if you get bored you will doodle, which is still a thousand times better than ending up on stumbleupon or something.
Phase II: Study Time
10. Get out of the library. The sheer fact of being in a library doesn’t fill you with knowledge. Eight hours of Facebooking in the library is still eight hours of Facebooking. Also, people who bring food and blankets to the library and just stay there during finals week start to smell weird. Go home and bathe. You can quiz yourself while you wash your hair.
11. Do a little every day, but don’t let it be your whole day. “This afternoon, I will read a chapter of something and do half a problem set. Then, I will watch an episode of South Park and go to the gym” ALWAYS BEATS “Starting right now, I am going to read as much as I possibly can…oh wow, now it’s midnight, I’m on page five, and my room reeks of ramen and dysfunction.”
12. Give yourself incentive. There’s nothing worse than a gaping abyss of study time. If you know you’re going out in six hours, you’re more likely to get something done.
13. Allow friends to confiscate your phone when they catch you playing Angry Birds. Oh and if you think you need a break, you probably don’t.
Phase III: Assignments
14. Stop highlighting. Underlining is supposed to keep you focused, but it’s actually a one-way ticket to Autopilot Brain. You zone out, look down, and suddenly you have five pages of neon green that you don’t remember reading. Write notes in the margins instead.
15. Do all your own work. You get nothing out of copying a problem set. It’s also shady.
16. Read as much as you can. No way around it. Stop trying to cheat with Sparknotes.
17. Be a smart reader, not a robot (lol). Ask yourself: What is the author trying to prove? What is the logical progression of the argument? You can usually answer these questions by reading the introduction and conclusion of every chapter. Then, pick any two examples/anecdotes and commit them to memory (write them down). They will help you reconstruct the author’s argument later on.
18. Don’t read everything, but understand everything that you read. Better to have a deep understanding of a limited amount of material, than to have a vague understanding of an entire course. Once again: Vague is bad. Vague is a waste of your time.
19. Bullet points. For essays, summarizing, everything.
Phase IV: Reading Period (Review Week)
20. Once again: do not move into the library. Eat, sleep, and bathe.
21. If you don’t understand it, it will definitely be on the exam. Solution: textbooks; the internet.
22. Do all the practice problems. This one is totally tiger mom.
23. People are often contemptuous of rote learning. Newsflash: even at great intellectual bastions like Harvard, you will be required to memorize formulas, names and dates. To memorize effectively: stop reading your list over and over again. It doesn’t work. Say it out loud, write it down. Remember how you made friends? Have them quiz you, then return the favor.
24. Again with the friends: ask them to listen while you explain a difficult concept to them. This forces you to articulate your understanding. Remember, vague is bad.
25. Go for the big picture. Try to figure out where a specific concept fits into the course as a whole. This will help you tap into Big Themes – every class has Big Themes – which will streamline what you need to know. You can learn a million facts, but until you understand how they fit together, you’re missing the point.
Phase V: Exam Day
26. Crush exam. Get A.
Saturday, May 9, 2015
Language Game, Silly Game
Baru-baru ini aku ada hobi baru kalau lagi chattingan sama teman yang nggak bisa bahasa Indonesia dan bahasa pertamanya bukan bahasa Inggris dan kita nggak ada topik ngobrol. Kegiatan ini nggak ada namanya sih, cuman aku lucu aja kalau lagi main ini X'D
Jadi minimal harus ada 2 orang, masing-masing harus bisa 1 bahasa yang nggak dimengerti sama orang lainnya. Kalau aku sama temanku yang dari Polandia, aku nggak bisa bahasa Polandia dan dia nggak bisa bahasa Indonesia. Terus kita berdua ngobrol kayak biasanya tapi pakai bahasa kita masing-masing, aku pakai bahasa Indonesia dia pakai bahasa Polandia. Kita nggak boleh kasih tau kita ngomong tentang apa dan nggak boleh pakai bahasa Inggris, pokoknya bener-bener blank ngomong sendiri pakai bahasa sendiri. Kalau udah puas ngoceh, di akhir nanti kita translate omongan kita masing-masing. Hasilnya berasa tolol banget hahaha.
Aku=A
Temenku=T
Jadi minimal harus ada 2 orang, masing-masing harus bisa 1 bahasa yang nggak dimengerti sama orang lainnya. Kalau aku sama temanku yang dari Polandia, aku nggak bisa bahasa Polandia dan dia nggak bisa bahasa Indonesia. Terus kita berdua ngobrol kayak biasanya tapi pakai bahasa kita masing-masing, aku pakai bahasa Indonesia dia pakai bahasa Polandia. Kita nggak boleh kasih tau kita ngomong tentang apa dan nggak boleh pakai bahasa Inggris, pokoknya bener-bener blank ngomong sendiri pakai bahasa sendiri. Kalau udah puas ngoceh, di akhir nanti kita translate omongan kita masing-masing. Hasilnya berasa tolol banget hahaha.
Aku=A
Temenku=T
Sunday, April 26, 2015
Gips dan Pertanyaan Bodoh
Sumber: pengalaman sendiri dan investigasi ala Dipong.
Jadi hari ini aku mau sedikit cerita soal gips, bukan batu mulia loh, tapi gips yang biasanya dipakai kalau lagi patah tulang atau alasan medis lain. Aku bikin post ini karena banyak pertanyaan dari orang-orang sekitar yang sebenernya terdengar biasa tapi sekarang aku jadi sensitif setiap kali dengar itu. Entah kenapa aku baru puas kalau aku jawab, "pertanyaan bodoh" dengan nada datar dan muka sinis. Jahat kurang ajar memang.
Dalam kasus patah tulang, gips biasa dipakai untuk membantu imobilisasi eksternal di bagian yang sedang patah. Kalau kamu patah tulang, bagaimanapun patahnya pasti akan dilakukan prosedur pengembalian posisi tulang ke tempatnya semula atau yang mendekati dengan keadaan semula. Setelah itu si tulang nggak boleh ada pergerakan dengan harapan tulang akan lebih cepat memperbaiki dirinya sendiri dan bisa difungsikan seperti sedia kala. Kalau tulangnya gerak terus patahannya miring, nyambungnya ya miring. Nah biar nggak gerak-gerak ini salah satunya bisa pakai gips.
Jadi hari ini aku mau sedikit cerita soal gips, bukan batu mulia loh, tapi gips yang biasanya dipakai kalau lagi patah tulang atau alasan medis lain. Aku bikin post ini karena banyak pertanyaan dari orang-orang sekitar yang sebenernya terdengar biasa tapi sekarang aku jadi sensitif setiap kali dengar itu. Entah kenapa aku baru puas kalau aku jawab, "pertanyaan bodoh" dengan nada datar dan muka sinis. Jahat kurang ajar memang.
Dalam kasus patah tulang, gips biasa dipakai untuk membantu imobilisasi eksternal di bagian yang sedang patah. Kalau kamu patah tulang, bagaimanapun patahnya pasti akan dilakukan prosedur pengembalian posisi tulang ke tempatnya semula atau yang mendekati dengan keadaan semula. Setelah itu si tulang nggak boleh ada pergerakan dengan harapan tulang akan lebih cepat memperbaiki dirinya sendiri dan bisa difungsikan seperti sedia kala. Kalau tulangnya gerak terus patahannya miring, nyambungnya ya miring. Nah biar nggak gerak-gerak ini salah satunya bisa pakai gips.
Sunday, April 5, 2015
Again, Nulis Surat Ternyata Nggak Gampang
Setelah dapat surat (baca disini postnya), sekarang saatnya balas surat yeeeey!
Oke karena Si Sari ini pakai amplop dan kertas surat yang fancy, jadi aku harus pakai yang fancy juga. Rasanya nggak niat banget kalau cuma pakai kertas hvs atau folio bergaris atau bahkan nyobek dari buku terus dibungkus amplop putih yang ada lemnya yang biasa buat ngasi duit kalau lagi arisan. Aku ingat dulu waktu SMP aku sama adikku suka nyimpen kertas surat yang sepaket sama amplopnya, motifnya sama gitu loh. Tapi begitu aku cek ternyata.. mereka semua alay. Ya. Alay. Banget. Ada yang bunga-bunga norak, ada yang terlalu banyak hiasannya sampe space buat nulis suratnya jadi dikit banget, ada sih yang lucu motif minimalis tapi kertasnya 10x20cm, yakali...
Nggak ada yang bagus, jadilah aku thawaf di toko buku seantero Malang, cuma Dian Ilmu, Togamas, Royal ATK, sama Gramedia aja sih. Ya, dengan gips di kaki dan kruk di kedua tangan aku berjalan-jalan mengitari toko buku, DAN TERNYATA NGGAK ADA YANG JUAL! Ada sih tapi ya sama alaynya kayak koleksi SMPku, kalau nggak alay ya cuma kertas putih bergaris macam folio bergaris terus diatasnya ada gambar kecil gunung bromo atau penari bali. Itupun cuma di 1 toko. Serius deh, apa surat-suratan udah sebegitu langkanya sampe-sampe susah banget cari kertas surat? Atau mungkin aku yang nggak becus carinya? Masku punya temen yang kerja di kantor pos dan kata dia di kantor pos nggak jual kertas surat, adanya di toko buku. Oke.
Oke karena Si Sari ini pakai amplop dan kertas surat yang fancy, jadi aku harus pakai yang fancy juga. Rasanya nggak niat banget kalau cuma pakai kertas hvs atau folio bergaris atau bahkan nyobek dari buku terus dibungkus amplop putih yang ada lemnya yang biasa buat ngasi duit kalau lagi arisan. Aku ingat dulu waktu SMP aku sama adikku suka nyimpen kertas surat yang sepaket sama amplopnya, motifnya sama gitu loh. Tapi begitu aku cek ternyata.. mereka semua alay. Ya. Alay. Banget. Ada yang bunga-bunga norak, ada yang terlalu banyak hiasannya sampe space buat nulis suratnya jadi dikit banget, ada sih yang lucu motif minimalis tapi kertasnya 10x20cm, yakali...
Nggak ada yang bagus, jadilah aku thawaf di toko buku seantero Malang, cuma Dian Ilmu, Togamas, Royal ATK, sama Gramedia aja sih. Ya, dengan gips di kaki dan kruk di kedua tangan aku berjalan-jalan mengitari toko buku, DAN TERNYATA NGGAK ADA YANG JUAL! Ada sih tapi ya sama alaynya kayak koleksi SMPku, kalau nggak alay ya cuma kertas putih bergaris macam folio bergaris terus diatasnya ada gambar kecil gunung bromo atau penari bali. Itupun cuma di 1 toko. Serius deh, apa surat-suratan udah sebegitu langkanya sampe-sampe susah banget cari kertas surat? Atau mungkin aku yang nggak becus carinya? Masku punya temen yang kerja di kantor pos dan kata dia di kantor pos nggak jual kertas surat, adanya di toko buku. Oke.
Friday, April 3, 2015
A Letter from Completely Stranger
I've never known that receiving a letter from completely stranger can be this exciting
Beberapa hari yang lalu aku dikagetkan sama seonggok kertas yang tergeletak di depan pintu rumah. Kukira brosur bimbingan belajar atau promo kampus mana, ternyata itu surat. Di jaman digital begini, apalagi buat aku yang nggak pernah kirim-kiriman surat, dapet surat itu punya sensasi tersendiri, apalagi waktu lihat tulisan penerimanya ternyata aku, dan lihat dari perangkonya, China. ALAMAK.
Sebelum ini, aku emang banyak chatting sesama penggemar anime, nggak cuma dari Indonesia tapi dari seluruh dunia juga. Nggak lama banyak dari mereka yang "pensiun" di chatting tapi hijrah ke skype. Sama aja chatting sih sebenernya. Berhubung ngomong sama mereka lumayan asyik aku jadi bikin skype juga, dan nggak lama kontak skypeku penuh dengan orang asing yang, boro-boro lihat muka aslinya mereka, nama skypenya aja pakai nama aneh (mostly nama karater anime). Jadi toh, status mereka tetap "stranger" meski hampir setiap hari aku ngomong sama mereka. Aku juga dimasukin grup-grup yang ngobrolnya tambah nggak karu-karuan topiknya. Nggak lama, seseorang yang nggak aku kenal di grup tiba-tiba bilang, "Who wants a letter from me?" Aku nyantai jawab, "me! me!" karena merasa dia guyon aja. Taunya dia beneran message aku dan minta alamat. Agak gimana gitu sih ngasih info pribadi ke orang yang nggak jelas juntrungannya, tapi toh aku mikir aku juga nggak rugi apa-apa. Informasi yang aku share cuma alamat sama nama depanku, nggak lebih. Kalaupun dia kirim paket isinya teror pasti diperiksa dulu di kantor pos, atau ngapain dia keluar duit banyak-banyak buat ngerjain aku, I am nobody to him (or her?) right?
And here it is, a real letter. My first letter. From Sari, China. (Nama diedit sedikit, yah meski entah itu nama asli atau bukan hahaha x'D)
Friday, March 20, 2015
Shigatsu wa Kimi no Uso
Your Lie in April
"I met the girl under full-bloomed cherry blossoms and my fate has begun to change"
22 episodes of this series will bring you to the another level of teenagers' love drama. Echoed by classical music, coloured by sparkly glances from lover's eyes, engraved by friendship, love, trust, grief, and the struggle of youths fighting for their life. Yes, life isnt always as beautiful as we think or we want, even so you can still find beauties from the bottom of the sea. Even from a lie, you can create your own happiness.
Tuesday, March 10, 2015
Hal-hal yang Bisa Kamu Lakuin Dikala Nganggur Waktu Sakit
[edited, ditambahin beberapa]
Haloha!
Cukup sama postingan galau, kali ini aku mau bagi tips, yah kalau bisa dibilang tips juga sih..
Buat yang udah baca postinganku sebelumnya (kok jadi kepedean gini ya aku), pasti kamu paham perjuangan seorang Dipong yang akhirnya bisa move on dari kegalauan. Aku nemuin beberapa hal yang bisa dilakukan dikala kamu nganggur waktu sakit atau masa recovery. Apalagi buat yang ngalamin sama kayak aku, mental sama anggota fisik yang lain udah sehat, tinggal kakinya doang sakit. Bisa juga buat para-para nganggur karena libur kuliah (emang ini masa liburan?), yah apapun deh! Kok jadi ribet sendiri haha.
Haloha!
Cukup sama postingan galau, kali ini aku mau bagi tips, yah kalau bisa dibilang tips juga sih..
Buat yang udah baca postinganku sebelumnya (kok jadi kepedean gini ya aku), pasti kamu paham perjuangan seorang Dipong yang akhirnya bisa move on dari kegalauan. Aku nemuin beberapa hal yang bisa dilakukan dikala kamu nganggur waktu sakit atau masa recovery. Apalagi buat yang ngalamin sama kayak aku, mental sama anggota fisik yang lain udah sehat, tinggal kakinya doang sakit. Bisa juga buat para-para nganggur karena libur kuliah (emang ini masa liburan?), yah apapun deh! Kok jadi ribet sendiri haha.
Monday, March 9, 2015
Kenapa Baru Sekarang?
part1(hariH) | part2(H+1) | part3(Ruang 13-1) | part4(Ruang 13-2) | part5(Ruang 17 kamar 8) | part6(Operasi2) | part7(Damai) | part8(Salon) | part9(Operasi3) | part10(HappyBirthday!)
Yaah.. Aku nyadar sih, kecelakaan yang aku alamin itu tanggal 16 Oktober 2014, berarti sekitar 5 bulan lalu kurang sedikit, kok baru diceritain sekarang? Kan kaseb banget ya udah 5 bulan.
Alasannya?
Mari bercerita kembali..
Jadi awal-awal aku pulang, jelaslah aku bahagia banget. Pertamakalinya aku merasa rumahku surgaku ya waktu itu deh! Meski harus merubah beberapa hal kayak pindah kamar ke kamar ibuku yang ada kamar mandi dalemnya karena keterbatasan gerakku, atau sekarang rumah nggak boleh kosong, minimal aku harus ada yang nemenin 1 orang, dan sebagainya, but its ok. Selama ini rumah, aku yakin aku nggak bakal mati bosan disini!
TERNYATA ITU SALAH BESAR
Yaah.. Aku nyadar sih, kecelakaan yang aku alamin itu tanggal 16 Oktober 2014, berarti sekitar 5 bulan lalu kurang sedikit, kok baru diceritain sekarang? Kan kaseb banget ya udah 5 bulan.
Alasannya?
Mari bercerita kembali..
Jadi awal-awal aku pulang, jelaslah aku bahagia banget. Pertamakalinya aku merasa rumahku surgaku ya waktu itu deh! Meski harus merubah beberapa hal kayak pindah kamar ke kamar ibuku yang ada kamar mandi dalemnya karena keterbatasan gerakku, atau sekarang rumah nggak boleh kosong, minimal aku harus ada yang nemenin 1 orang, dan sebagainya, but its ok. Selama ini rumah, aku yakin aku nggak bakal mati bosan disini!
TERNYATA ITU SALAH BESAR
Sunday, March 8, 2015
Happy Birthday to Me!
part1(hariH) | part2(H+1) | part3(Ruang 13-1) | part4(Ruang 13-2) | part5(Ruang 17 kamar 8) | part6(Operasi2) | part7(Damai) | part8(Salon) | part9(Operasi3) | part10(HappyBirthday!)
Terimakasih yang teramat sangat buat tanteku tercinta, tante Catur yang kemarin bela-belain pijetin aku jadi hari ini aku sudah jauh lebih fit daripada kemarin.
Minggu, 16 November 2014
Hari ini aku bahagia banget, udah cerah, nggak pusing, nggak pake kateter, nggak panas, dan sepertinya masaku disini akan segera berakhir. Tapi bukan cuma karena itu aja, karena jam 10 tepat Eny, Lia, sama Umam dateng sambil bawa kue tart bertuliskan "Happy Birthday, Dipong" lengkap sama lilin "21" yang udah siap ditiup. Yay! Happy birthday to me! >_<
Terimakasih yang teramat sangat buat tanteku tercinta, tante Catur yang kemarin bela-belain pijetin aku jadi hari ini aku sudah jauh lebih fit daripada kemarin.
Minggu, 16 November 2014
Hari ini aku bahagia banget, udah cerah, nggak pusing, nggak pake kateter, nggak panas, dan sepertinya masaku disini akan segera berakhir. Tapi bukan cuma karena itu aja, karena jam 10 tepat Eny, Lia, sama Umam dateng sambil bawa kue tart bertuliskan "Happy Birthday, Dipong" lengkap sama lilin "21" yang udah siap ditiup. Yay! Happy birthday to me! >_<
Operasi ke-3, aku bener-bener beruntung!
part1(hariH) | part2(H+1) | part3(Ruang 13-1) | part4(Ruang 13-2) | part5(Ruang 17 kamar 8) | part6(Operasi2) | part7(Damai) | part8(Salon) | part9(Operasi3) | part10(HappyBirthday!)
Setelah hampir 2 minggu menanti, jadwal operasiku datang. Hari Jumat, 14 November 2014 jam 07.30. Detail operasinya, bius yang dipake bius lokal dari bagian perut kebawah, yang bakal dilakuin adalah pembersihan luka terbuka, bongkar platina yang ada di tumit, final reposisi tulang kering sampai batas toleran tubuh bisa regenerasi secara alami, dan pemasangan gips. Iya, tanpa pen, tanpa harus ada benda aneh yang 'ditempelkan' di kakiku. Aku beruntung! Bearti setahun atau dua tahun lagi aku gak harus balik rumah sakit buat operasi lepas pen, omg, this is the last!
Waktu antri masuk ruangan, aku dijejerin sama 2 pasien lain, dua-duanya cowok. Yang satu tidur, aku towel towel juga dia gak gubris sama sekali, yasudahlah aku kenalan sama yang satunya. Mas ini patah juga tapi di tangan, operasi yang ini dia bilang nggak tau mau diapain, dia iya iya aja waktu dokter bilang operasi dan nggak ambil pusing buat minta penjelasan dari dokternya. "Aku percaya aja mbak sama dokter", katanya. Habis itu dia bilang kalau dia kebelet pipis. Padahal kita keadaannya uda pake baju operasi sama penutup kepala, tinggal masuk aja ke ruang operasinya, aku setengah kasihan sebenernya. Terus kebetulan ada dokter lewat, dia bilang "Sudah nggak tahan dok, saya mau pipis, nanti ngompol gimana?" Asli pengen ketawa aku, jujur banget ini mas hahaha, tapi toh dia diantar juga ke sebuah ruangan, tapi itu bukan toilet, katanya toilet terdekat itu jauh. Cuma biar tertutup aja, dia pipisnya di dalem pakai pispot. Aku baru tau di gedung operasi nggak ada fasilitas kamar mandi, cuman wastafel aja.
Setelah hampir 2 minggu menanti, jadwal operasiku datang. Hari Jumat, 14 November 2014 jam 07.30. Detail operasinya, bius yang dipake bius lokal dari bagian perut kebawah, yang bakal dilakuin adalah pembersihan luka terbuka, bongkar platina yang ada di tumit, final reposisi tulang kering sampai batas toleran tubuh bisa regenerasi secara alami, dan pemasangan gips. Iya, tanpa pen, tanpa harus ada benda aneh yang 'ditempelkan' di kakiku. Aku beruntung! Bearti setahun atau dua tahun lagi aku gak harus balik rumah sakit buat operasi lepas pen, omg, this is the last!
Waktu antri masuk ruangan, aku dijejerin sama 2 pasien lain, dua-duanya cowok. Yang satu tidur, aku towel towel juga dia gak gubris sama sekali, yasudahlah aku kenalan sama yang satunya. Mas ini patah juga tapi di tangan, operasi yang ini dia bilang nggak tau mau diapain, dia iya iya aja waktu dokter bilang operasi dan nggak ambil pusing buat minta penjelasan dari dokternya. "Aku percaya aja mbak sama dokter", katanya. Habis itu dia bilang kalau dia kebelet pipis. Padahal kita keadaannya uda pake baju operasi sama penutup kepala, tinggal masuk aja ke ruang operasinya, aku setengah kasihan sebenernya. Terus kebetulan ada dokter lewat, dia bilang "Sudah nggak tahan dok, saya mau pipis, nanti ngompol gimana?" Asli pengen ketawa aku, jujur banget ini mas hahaha, tapi toh dia diantar juga ke sebuah ruangan, tapi itu bukan toilet, katanya toilet terdekat itu jauh. Cuma biar tertutup aja, dia pipisnya di dalem pakai pispot. Aku baru tau di gedung operasi nggak ada fasilitas kamar mandi, cuman wastafel aja.
Sunday, March 1, 2015
Salon Rumah Sakit
part1(hariH) | part2(H+1) | part3(Ruang 13-1) | part4(Ruang 13-2) | part5(Ruang 17 kamar 8) | part6(Operasi2) | part7(Damai) | part8(Salon) | part9(Operasi3) | part10(HappyBirthday!)
Another wonderful day in hospital
Karena disini rumah sakit umum banyak anak keperawatan yang magang sama praktek, jadilah tiap minggu selalu ada rolling perawat. Perawat minggu ini better sih dari minggu kemaren, mereka lebih ramah dan lebih bisa senyum padahal mereka ya dari kampus yang sama. Stikes apa gitu, lucu, bajunya ungu haha.
Hari ini ada perawat cantik, baik, ramah, dan asik diajak ngomong meriksa aku. Dia bilang kalau kukuku panjang, dan kuku panjang itu sumber infeksi makanya harus dipotong. Aku ditawari mau dipotongin apa nggak. Sebenernya itu pertanyaan yang... yah kalau sekedar potong kuku aku bisa sendiri sih, atau selama aku di rumah sakit juga ibuku yg potongin. Tapi yasudahlah aku bilang mau aja. Kapan lagi dipotongin sama mbak-mbak cantik. Abis itu ditanyain juga uda gosok gigi apa belum, karena kebetulan aku belom gosok gigi pagi itu jadi aku jawab belum, lanjut mbaknya juga tanya apa aku uda keramas, oh my god akhirnya aku bisa keramas lagi dan dengaaaan semangat aku bilang belom dan minta mbaknya bantuin gosok gigi sama keramasin sekalian.
Another wonderful day in hospital
Karena disini rumah sakit umum banyak anak keperawatan yang magang sama praktek, jadilah tiap minggu selalu ada rolling perawat. Perawat minggu ini better sih dari minggu kemaren, mereka lebih ramah dan lebih bisa senyum padahal mereka ya dari kampus yang sama. Stikes apa gitu, lucu, bajunya ungu haha.
Hari ini ada perawat cantik, baik, ramah, dan asik diajak ngomong meriksa aku. Dia bilang kalau kukuku panjang, dan kuku panjang itu sumber infeksi makanya harus dipotong. Aku ditawari mau dipotongin apa nggak. Sebenernya itu pertanyaan yang... yah kalau sekedar potong kuku aku bisa sendiri sih, atau selama aku di rumah sakit juga ibuku yg potongin. Tapi yasudahlah aku bilang mau aja. Kapan lagi dipotongin sama mbak-mbak cantik. Abis itu ditanyain juga uda gosok gigi apa belum, karena kebetulan aku belom gosok gigi pagi itu jadi aku jawab belum, lanjut mbaknya juga tanya apa aku uda keramas, oh my god akhirnya aku bisa keramas lagi dan dengaaaan semangat aku bilang belom dan minta mbaknya bantuin gosok gigi sama keramasin sekalian.
Monday, February 23, 2015
Berdamailah Dengan Dirimu Sendiri
part1(hariH) | part2(H+1) | part3(Ruang 13-1) | part4(Ruang 13-2) | part5(Ruang 17 kamar 8) | part6(Operasi2) | part7(Damai) | part8(Salon) | part9(Operasi3) | part10(HappyBirthday!)
Pasca operasi ke-2 adalah masa-masa aku labil, kayak anak kecil, bahkan meragukan kasih sayang tuhan. Semuanya seolah nggak berpihak sama aku. Sebelum kecelakaan aku termasuk anak yang nggak pernah di rumah, selalu ada kegiatan sampe kadang aku capek sendiri sama kegiatan-kegiatanku. Mulai dari kuliah, jadi asisten praktikum, latihan dance sama anak-anak muse tail, latihan karawitan, kalo nganggur juga main ke toko bunga beli taneman atau pupuk, sekarang aku duduk aja nggak bisa, mau apa-apa harus minta tolong orang lain. Buat urusan makan, ganti baju, bahkan buang air aja nggak bisa sendiri. Stres! Nggak guna! Istilahnya, ini masa-masa berat aku di rumah sakit. 2 minggu kemarin aku termasuk enjoy ngejalanin kehidupanku disini. Kata ibuku, aku nggak depresi atau sedih alay, nggak meraung-raung, malah terkesan menganggap ini guyonan dan sesuatu yang keren. Kapan lagi kecelakaan? Kapan lagi masuk rumah sakit? Kapan lagi temen-temen suka bawain makanan? Ya, saya memang nggak normal.
Pasca operasi ke-2 adalah masa-masa aku labil, kayak anak kecil, bahkan meragukan kasih sayang tuhan. Semuanya seolah nggak berpihak sama aku. Sebelum kecelakaan aku termasuk anak yang nggak pernah di rumah, selalu ada kegiatan sampe kadang aku capek sendiri sama kegiatan-kegiatanku. Mulai dari kuliah, jadi asisten praktikum, latihan dance sama anak-anak muse tail, latihan karawitan, kalo nganggur juga main ke toko bunga beli taneman atau pupuk, sekarang aku duduk aja nggak bisa, mau apa-apa harus minta tolong orang lain. Buat urusan makan, ganti baju, bahkan buang air aja nggak bisa sendiri. Stres! Nggak guna! Istilahnya, ini masa-masa berat aku di rumah sakit. 2 minggu kemarin aku termasuk enjoy ngejalanin kehidupanku disini. Kata ibuku, aku nggak depresi atau sedih alay, nggak meraung-raung, malah terkesan menganggap ini guyonan dan sesuatu yang keren. Kapan lagi kecelakaan? Kapan lagi masuk rumah sakit? Kapan lagi temen-temen suka bawain makanan? Ya, saya memang nggak normal.
Sejak operasi, aku nggak lagi jadi pendongen buat para penjengukku. Aku jawab seadanya aja kalau mereka tanya, selebihnya aku cuma dengerin celotehan mereka. Kalau malem-malem nggak bisa tidur aku nggak bisa lagi diem tenang, suka gerak-gerak, rame sendiri sampe ibuku pernah marah, 'kalau kamu nggak tenang kayak gini ibu pulang lho!' Ampun deh, nggak lagi-lagi aku ribut malem-malem. Tapi tetep aja, kayaknya insomniaku nggak bakal sembuh kalau aku nggak keluar dari rumah sakit.
Friday, February 20, 2015
Kakiku bolong, operasi ke-2
part1(hariH) | part2(H+1) | part3(Ruang 13-1) | part4(Ruang 13-2) | part5(Ruang 17 kamar 8) | part6(Operasi2) | part7(Damai) | part8(Salon) | part9(Operasi3) | part10(HappyBirthday!)
Rabu, 29 Oktober 2014
Jadwal rawat luka dan visit dokter.
Dokter bilang luka terbukaku jadi hitam, artinya selnya mati, harus dibuang. Sebagian dagingku bakal dibuang :'p dan kalau yang dibuang banyak nanti bakal dilakuin cangkok kulit. Astaga naga. Meksi luka jahitannya uda kering dan benang jahitnya uda dibuang tapi luka yang lebar itu masih belum, malah tambah parah aja keadaannya. Nggak pake ba bi bu aku langsung dijadwalkan operasi besok karena kalo nggak segera dibuang itu daging mati bisa infeksi nanti.
Dokter juga bilang, kalau gini terus bisa tambah lama aku disini cengo cuma nungguin luka kering biar bisa dipasang pen, akhirnya dokter ambil keputusan buat 'narik' tulangku biar panjang kakiku sama. Caranya? Tumitku dilubangi dan 'diisi' semacam silinder platina yang tembus dari sisi kiri ke sisi kanan, dari silinder itu dihubungkan sama semacam katrol yang uda digantung beban, tahap awal bebannya 7 kg. Memang cara ini lama, sekitar 2-5minggu tergantung perkembangan tulangnya, tapi bagus karena tulangku yang saling tumpang tindih ini bakal balik ke posisinya semula dengan cara yang lebih alami daripada ditarik waktu operasi atau dipaksa lurus sama pen. Pada dasarnya otot di bagian kaki kita itu yang paling kuat diantara otot-otot yang lain, karena tiap hari menopang beban berat badan tubuh, itu juga kalo nggak bawa apa-apa. Kalau uda terlanjur panjangnya nggak sama gini karena trauma, asal tarik juga bisa jadi resiko, ada juga kemungkinan ototnya balik pendek lagi setelah ditarik. Jadi sambil menyelam minum air, nunggu luka kering, tulang jadi agak lurus juga.
Rabu, 29 Oktober 2014
Jadwal rawat luka dan visit dokter.
Dokter bilang luka terbukaku jadi hitam, artinya selnya mati, harus dibuang. Sebagian dagingku bakal dibuang :'p dan kalau yang dibuang banyak nanti bakal dilakuin cangkok kulit. Astaga naga. Meksi luka jahitannya uda kering dan benang jahitnya uda dibuang tapi luka yang lebar itu masih belum, malah tambah parah aja keadaannya. Nggak pake ba bi bu aku langsung dijadwalkan operasi besok karena kalo nggak segera dibuang itu daging mati bisa infeksi nanti.
Dokter juga bilang, kalau gini terus bisa tambah lama aku disini cengo cuma nungguin luka kering biar bisa dipasang pen, akhirnya dokter ambil keputusan buat 'narik' tulangku biar panjang kakiku sama. Caranya? Tumitku dilubangi dan 'diisi' semacam silinder platina yang tembus dari sisi kiri ke sisi kanan, dari silinder itu dihubungkan sama semacam katrol yang uda digantung beban, tahap awal bebannya 7 kg. Memang cara ini lama, sekitar 2-5minggu tergantung perkembangan tulangnya, tapi bagus karena tulangku yang saling tumpang tindih ini bakal balik ke posisinya semula dengan cara yang lebih alami daripada ditarik waktu operasi atau dipaksa lurus sama pen. Pada dasarnya otot di bagian kaki kita itu yang paling kuat diantara otot-otot yang lain, karena tiap hari menopang beban berat badan tubuh, itu juga kalo nggak bawa apa-apa. Kalau uda terlanjur panjangnya nggak sama gini karena trauma, asal tarik juga bisa jadi resiko, ada juga kemungkinan ototnya balik pendek lagi setelah ditarik. Jadi sambil menyelam minum air, nunggu luka kering, tulang jadi agak lurus juga.
Tuesday, February 17, 2015
Ruang 17 kamar 8
part1(hariH) | part2(H+1) | part3(Ruang 13-1) | part4(Ruang 13-2) | part5(Ruang 17 kamar 8) | part6(Operasi2) | part7(Damai) | part8(Salon) | part9(Operasi3) | part10(HappyBirthday!)
Sabtu, 25 Oktober 2014, 10:00
Pagi itu, perawat sama ibuku datang ke kasurku, aku kira bakal transusi darah lagi tapi ternyata kasurku dibuka kunci rodanya terus didorong, dan perawat bilang kabar gembira, "Kamu pindah kamar"
HORE!
Yang dipikiranku waktu itu, akhirnya aku nggak harus cengo selama 22jam lagi! Anggap aja waktu makan 3 kali, mandi, sama injeksi obat itu kalau digabung jadi 2 jam hahaha. Keluar dari ruangan ini, aku bener-bener ngerasain sejuknya udara luar plus cuci mata sama tanaman-tanaman yang ditanam di pinggir-pinggir lorong rumah sakit, meski cuma sebentar dan akhirnya sampailah aku di ruanganku yang baru, Ruang 17 kamar 8 kasur nomor 1. Ruangan ini isinya 3 pasien saling jejer, posisiku kebetulan paling deket sama pintu masuk ruangan. Tetanggaku, sesuai bayanganku mereka semua sudah tua. Sebelahku, di kasur yang tengah ada Oma-oma, yang kayaknya judes dan galak, terus sebelahnya lagi ibu-ibu, yang ini kelihatannya ramah sih, syukurlah.
Hari pertama aku disini aku nggak begitu banyak ngobrol sama mereka berdua, paling cuma kenalan sama sharing ini sakit apa dan kenapa. Ternyata Oma sebelah sakit batu empedu, pas aku disini orangnya baru balik operasi, yang Ibu di pojokan kena tumor payudara, sama juga nasibnya di php jadwal operasi yang bikin beliau uda nginep di ruangan ini selama 2 minggu. Abis itu ibuku sibuk nata barang-barang sama ngabarin keluarga, aku sibuk sama hape, sms alay ke teman-teman bahwa aku sudah bisa dijenguk dan kangen banget sama mereka hahaha. Mulai hari ini aku bener-bener menanti jam 4 sore, jam besuk.
Sabtu, 25 Oktober 2014, 10:00
Pagi itu, perawat sama ibuku datang ke kasurku, aku kira bakal transusi darah lagi tapi ternyata kasurku dibuka kunci rodanya terus didorong, dan perawat bilang kabar gembira, "Kamu pindah kamar"
HORE!
Yang dipikiranku waktu itu, akhirnya aku nggak harus cengo selama 22jam lagi! Anggap aja waktu makan 3 kali, mandi, sama injeksi obat itu kalau digabung jadi 2 jam hahaha. Keluar dari ruangan ini, aku bener-bener ngerasain sejuknya udara luar plus cuci mata sama tanaman-tanaman yang ditanam di pinggir-pinggir lorong rumah sakit, meski cuma sebentar dan akhirnya sampailah aku di ruanganku yang baru, Ruang 17 kamar 8 kasur nomor 1. Ruangan ini isinya 3 pasien saling jejer, posisiku kebetulan paling deket sama pintu masuk ruangan. Tetanggaku, sesuai bayanganku mereka semua sudah tua. Sebelahku, di kasur yang tengah ada Oma-oma, yang kayaknya judes dan galak, terus sebelahnya lagi ibu-ibu, yang ini kelihatannya ramah sih, syukurlah.
Hari pertama aku disini aku nggak begitu banyak ngobrol sama mereka berdua, paling cuma kenalan sama sharing ini sakit apa dan kenapa. Ternyata Oma sebelah sakit batu empedu, pas aku disini orangnya baru balik operasi, yang Ibu di pojokan kena tumor payudara, sama juga nasibnya di php jadwal operasi yang bikin beliau uda nginep di ruangan ini selama 2 minggu. Abis itu ibuku sibuk nata barang-barang sama ngabarin keluarga, aku sibuk sama hape, sms alay ke teman-teman bahwa aku sudah bisa dijenguk dan kangen banget sama mereka hahaha. Mulai hari ini aku bener-bener menanti jam 4 sore, jam besuk.
Saturday, February 14, 2015
Ruang 13 (2)
part1(hariH) | part2(H+1) | part3(Ruang 13-1) | part4(Ruang 13-2) | part5(Ruang 17 kamar 8) | part6(Operasi2) | part7(Damai) | part8(Salon) | part9(Operasi3) | part10(HappyBirthday!)
Welcome back to the 13rd room (2)
Hari-hariku yang panjang di ruang 13 masih berlanjut. Sekarang lebih baik karena sudah ada hape sama novel (meski udah kubaca berkali-kali). Disini aku bener-bener tau rasanya bosan dan nggak bisa ngapa-ngapain. Duduk nggak bisa, baca novel capek, main hape juga harus hemat-hemat karena kalau batreinya habis harus di charge di luar ruangan.
Oh ya, masih inget bapak-bapak di sebelah adek SMP yang ususnya dipotong kan? Kalau ada perawat lewat kadang aku suka tanya-tanya kenapa bapak itu berisik banget. Asli, hampir tiap menit bapak ini teriak-teriak nggak jelas. Ngeluh panas lah, dingin lah, sakit lah, nggak paham. Ternyata dia kena gegar otak, tapi bukan yang bikin hilang ingatan, itu bikin dia nggak sadar sama kelakuannya sendiri. Gara-gara bapak ini juga aku sempet mimpi buruk. Aku mimpi dikejar-kejar sama orang, orangnya suka teriak-teriak mirip banget sama bapak itu. Bangun-bangun, kamu tahu kan sensasi kayak jatuh dari kasur tapi ternyata kamu nggak jatuh dan akhirnya kakimu kram? Yap, kaki kananku, yang patah itu, kram, dan karena lagi di gips jadi nggak bisa diurut dan aku harus sabar-sabar nunggu kramnya ilang sendiri. Entah aku harus merasa gimana bisa bangun dari mimpi buruk tapi terus aku dapet mimpi buruk lainnya. Sejak mimpi itu, setiap kali ada perawat lewat aku nggak tanya-tanya lagi, tapi minta buat bapak itu dipindah kamar aja, tapi toh sampai aku pindah kamar bapak itu masih tetep disini. Pernah lho, dia diiket tangan sama kakinya karena nggak bisa diem dan bawaannya mau kabur terus. Entah harus kasian ato gimana.
But it was fun haha, ada ya orang begitu...
Welcome back to the 13rd room (2)
Hari-hariku yang panjang di ruang 13 masih berlanjut. Sekarang lebih baik karena sudah ada hape sama novel (meski udah kubaca berkali-kali). Disini aku bener-bener tau rasanya bosan dan nggak bisa ngapa-ngapain. Duduk nggak bisa, baca novel capek, main hape juga harus hemat-hemat karena kalau batreinya habis harus di charge di luar ruangan.
Oh ya, masih inget bapak-bapak di sebelah adek SMP yang ususnya dipotong kan? Kalau ada perawat lewat kadang aku suka tanya-tanya kenapa bapak itu berisik banget. Asli, hampir tiap menit bapak ini teriak-teriak nggak jelas. Ngeluh panas lah, dingin lah, sakit lah, nggak paham. Ternyata dia kena gegar otak, tapi bukan yang bikin hilang ingatan, itu bikin dia nggak sadar sama kelakuannya sendiri. Gara-gara bapak ini juga aku sempet mimpi buruk. Aku mimpi dikejar-kejar sama orang, orangnya suka teriak-teriak mirip banget sama bapak itu. Bangun-bangun, kamu tahu kan sensasi kayak jatuh dari kasur tapi ternyata kamu nggak jatuh dan akhirnya kakimu kram? Yap, kaki kananku, yang patah itu, kram, dan karena lagi di gips jadi nggak bisa diurut dan aku harus sabar-sabar nunggu kramnya ilang sendiri. Entah aku harus merasa gimana bisa bangun dari mimpi buruk tapi terus aku dapet mimpi buruk lainnya. Sejak mimpi itu, setiap kali ada perawat lewat aku nggak tanya-tanya lagi, tapi minta buat bapak itu dipindah kamar aja, tapi toh sampai aku pindah kamar bapak itu masih tetep disini. Pernah lho, dia diiket tangan sama kakinya karena nggak bisa diem dan bawaannya mau kabur terus. Entah harus kasian ato gimana.
But it was fun haha, ada ya orang begitu...
Sunday, February 8, 2015
Ruang 13 (1)
part1(hariH) | part2(H+1) | part3(Ruang 13-1) | part4(Ruang 13-2) | part5(Ruang 17 kamar 8) | part6(Operasi2) | part7(Damai) | part8(Salon) | part9(Operasi3) | part10(HappyBirthday!)
Welcome back to the 13rd room
Warning, mungkin ada beberapa bagian yang agak gross, karna aku pengen nyeritain bener-bener pengalamanku disini hahahaha.
Oke, Pertama aku mau cerita dulu keadaanku dan tetangga-tetanggaku di ruangan ini.
Aku kasur nomor 14 dari 20 pasien yang dirawat disini. Kasurku di pojokan jauh dari pintu masuk, di sebelah kiriku ada pasien, di sebelahnya ada lagi 1, di sebelahnya lagi meja buat para perawat sama dokter. Di meja sana ada TV sama Jam, jadi deal aku nggak bisa lihat tv maupun jam selama aku disini. Di sebelah kananku ada ruangan lagi, tapi cuma disekat sama kaca jadi aku bisa lihat ke dalam dan yang di dalam juga bisa lihat keluar. Di dalem ruangan itu ada 2 pasien, mereka semua pake alat bantu nafas dan selama aku di ruang 13 aku sering melototin mereka berdua dan sadar kalau mereka bergerak amat sangat jarang. Keluarga mereka boleh nungguin, meski cuma 1 orang per pasien, ditambah lagi ruangan itu ruangan terpojok, means ada jendela disana tapi nggak pernah dibuka, malah ditutupin semacem papan jadi nggak ada sinar matahari masuk, and yeah, lampu di ruangan kecil itu selalu mati, kontras sama ruang besar di sebelahnya yang selalu terang benderang. And i jumped into a conclusion, mereka sakit keras.
Welcome back to the 13rd room
Warning, mungkin ada beberapa bagian yang agak gross, karna aku pengen nyeritain bener-bener pengalamanku disini hahahaha.
Oke, Pertama aku mau cerita dulu keadaanku dan tetangga-tetanggaku di ruangan ini.
Aku kasur nomor 14 dari 20 pasien yang dirawat disini. Kasurku di pojokan jauh dari pintu masuk, di sebelah kiriku ada pasien, di sebelahnya ada lagi 1, di sebelahnya lagi meja buat para perawat sama dokter. Di meja sana ada TV sama Jam, jadi deal aku nggak bisa lihat tv maupun jam selama aku disini. Di sebelah kananku ada ruangan lagi, tapi cuma disekat sama kaca jadi aku bisa lihat ke dalam dan yang di dalam juga bisa lihat keluar. Di dalem ruangan itu ada 2 pasien, mereka semua pake alat bantu nafas dan selama aku di ruang 13 aku sering melototin mereka berdua dan sadar kalau mereka bergerak amat sangat jarang. Keluarga mereka boleh nungguin, meski cuma 1 orang per pasien, ditambah lagi ruangan itu ruangan terpojok, means ada jendela disana tapi nggak pernah dibuka, malah ditutupin semacem papan jadi nggak ada sinar matahari masuk, and yeah, lampu di ruangan kecil itu selalu mati, kontras sama ruang besar di sebelahnya yang selalu terang benderang. And i jumped into a conclusion, mereka sakit keras.
Friday, February 6, 2015
Day+1
part1(hariH) | part2(H+1) | part3(Ruang 13-1) | part4(Ruang 13-2) | part5(Ruang 17 kamar 8) | part6(Operasi2) | part7(Damai) | part8(Salon) | part9(Operasi3) | part10(HappyBirthday!)
Jumat, 17 Oktober, 09:00
Akhirnya aku sadar. Sensasi pertamakali pasca operasi adalah: ngantuk dan badan rasanya berat banget. Tapi waktu itu aku uda bisa noleh, gerakin tangan, sama mikir, buktinya aku bisa baca jam dan waktu itu uda jam 9 hahaha. Lama juga ya... 5jam... Aku bangun dengan keadaan pake masker plastik dan tangan kanan kiri diiket, kata dokter waktu dioperasi meski udah dibius aku tetep gerak-gerak jadi harus diiket. My god. Untungnya karena aku udah bisa respon dokter dan udah bisa noleh-noleh, dokter ngelepas masker plastik sama iketan di tanganku, tapi aku masih harus nunggu sebentar lagi buat last check sama nunggu reaksi obat biusnya ilang dulu.
Meski ngantuk, aku nggak bisa tidur. Alhamdulillah kakiku udah nggak begitu sakit lagi. Disana pasiennya cuma aku dan dokternya banyak ngumpul di meja di pojok ruangan, mereka lagi makan ayam bakar. Entahlah, nasi bungkus, ayam (aku tau itu ayam meski dari kejauhan) dan merah, apalagi coba kalu bukan ayam bakar? XD Aku nggak ngerti ini ruangan apa, dimana, tapi 2 jam disana rasanya cepet banget padahal aku nggak mikir sama sekali gara-gara masi cengo. Akhirnya jam 11 aku dikeluarin dari ruangan.
Jumat, 17 Oktober, 09:00
Akhirnya aku sadar. Sensasi pertamakali pasca operasi adalah: ngantuk dan badan rasanya berat banget. Tapi waktu itu aku uda bisa noleh, gerakin tangan, sama mikir, buktinya aku bisa baca jam dan waktu itu uda jam 9 hahaha. Lama juga ya... 5jam... Aku bangun dengan keadaan pake masker plastik dan tangan kanan kiri diiket, kata dokter waktu dioperasi meski udah dibius aku tetep gerak-gerak jadi harus diiket. My god. Untungnya karena aku udah bisa respon dokter dan udah bisa noleh-noleh, dokter ngelepas masker plastik sama iketan di tanganku, tapi aku masih harus nunggu sebentar lagi buat last check sama nunggu reaksi obat biusnya ilang dulu.
Meski ngantuk, aku nggak bisa tidur. Alhamdulillah kakiku udah nggak begitu sakit lagi. Disana pasiennya cuma aku dan dokternya banyak ngumpul di meja di pojok ruangan, mereka lagi makan ayam bakar. Entahlah, nasi bungkus, ayam (aku tau itu ayam meski dari kejauhan) dan merah, apalagi coba kalu bukan ayam bakar? XD Aku nggak ngerti ini ruangan apa, dimana, tapi 2 jam disana rasanya cepet banget padahal aku nggak mikir sama sekali gara-gara masi cengo. Akhirnya jam 11 aku dikeluarin dari ruangan.
Tuesday, February 3, 2015
The Day
part1(hariH) | part2(H+1) | part3(Ruang 13-1) | part4(Ruang 13-2) | part5(Ruang 17 kamar 8) | part6(Operasi2) | part7(Damai) | part8(Salon) | part9(Operasi3) | part10(HappyBirthday!)
Kamis, 16 Oktober 2014, 20:45
Kamis, 16 Oktober 2014, 20:45
Yap, kurang lebih 3setengah bulan yang lalu.
Hari-hariku waktu itu normal, pagi kencan sama kebun di rumah, siang di kampus, sore sampe malem jadi guru les privat ato nggak kumpul sama anak-anak. Hari itu, Kamis, aku dapet jam ngajar malem mulai jam 7 sampe setengah 9 di Sawojajar 2, agak jauh emang sekitar 45 menit naik motor dari rumahku di dinoyo. Pas berangkat ngajar uda dibikin bete sama macet gara-gara ada demo jalan 1 arah dari siang, daripada cengo kejebak macet surem sebel diem aku lebih milih jalan muter lewat jalan tikus yang bikin perjalanan jadi 2kali lipat lebih lama. Sampe di tempat les an, mood uda baik ketemu adek les, terus ya ngajar deh kayak biasanya.
Malem itu, entah kenapa aku lebih ngantuk dari biasanya. Udah beberapa kali sih aku ngajar di Sawojajar jam malem, bukan karena sengaja tapi emang aku sama si adek bisanya malem. Biasanya kalo waktu ngajar ngantuknya setengah mati, waktu pulang pas udah di motor ngantuknya ilang. Tapi kayaknya malem itu aku lagi bener-bener teler, dan bego. Dari awal aku udah mikir, 'aduh ngantuk nih, ngantuk, kalo jatuh gimana ya.. eh nggak lah nggak mungkin jatuh, pasti selamat' gitu terus sampe setengah perjalanan, sampe ngelewatin rumah sakit, lewat doang, soalnya kalo pulang lewat rumah sakit haha.
Subscribe to:
Posts (Atom)