I've never known that receiving a letter from completely stranger can be this exciting
Beberapa hari yang lalu aku dikagetkan sama seonggok kertas yang tergeletak di depan pintu rumah. Kukira brosur bimbingan belajar atau promo kampus mana, ternyata itu surat. Di jaman digital begini, apalagi buat aku yang nggak pernah kirim-kiriman surat, dapet surat itu punya sensasi tersendiri, apalagi waktu lihat tulisan penerimanya ternyata aku, dan lihat dari perangkonya, China. ALAMAK.
Sebelum ini, aku emang banyak chatting sesama penggemar anime, nggak cuma dari Indonesia tapi dari seluruh dunia juga. Nggak lama banyak dari mereka yang "pensiun" di chatting tapi hijrah ke skype. Sama aja chatting sih sebenernya. Berhubung ngomong sama mereka lumayan asyik aku jadi bikin skype juga, dan nggak lama kontak skypeku penuh dengan orang asing yang, boro-boro lihat muka aslinya mereka, nama skypenya aja pakai nama aneh (mostly nama karater anime). Jadi toh, status mereka tetap "stranger" meski hampir setiap hari aku ngomong sama mereka. Aku juga dimasukin grup-grup yang ngobrolnya tambah nggak karu-karuan topiknya. Nggak lama, seseorang yang nggak aku kenal di grup tiba-tiba bilang, "Who wants a letter from me?" Aku nyantai jawab, "me! me!" karena merasa dia guyon aja. Taunya dia beneran message aku dan minta alamat. Agak gimana gitu sih ngasih info pribadi ke orang yang nggak jelas juntrungannya, tapi toh aku mikir aku juga nggak rugi apa-apa. Informasi yang aku share cuma alamat sama nama depanku, nggak lebih. Kalaupun dia kirim paket isinya teror pasti diperiksa dulu di kantor pos, atau ngapain dia keluar duit banyak-banyak buat ngerjain aku, I am nobody to him (or her?) right?
And here it is, a real letter. My first letter. From Sari, China. (Nama diedit sedikit, yah meski entah itu nama asli atau bukan hahaha x'D)
Yang pertama kepikiran waktu aku lihat suratnya itu: Amplopnya lucu dan tulisan dia bagus pake banget yang bikin aku berkesimpulan kalau dia cewek. Jujur aja aku kayak orang bego waktu buka suratnya, aku nggak mau ada cacat di amplopnya, jadilah aku alay buka amplopnya sampe pake cutter pelan-pelan. Rasanya? Menyenangkan dan nggak tergantikan! Terus waktu aku ambil isinya dan baca suratnya? Lebih menyenangkan lagi!
Di amplopnya dia tulis namaku pakai tulisan nggak tegak bersambung, tapi di suratnya dia tulis pakai tulisan tegak bersambung, dan pakai bahasa Inggris. Dia tulis kalau dia dari Chengdu dan cerita sedikit tentang tempat tinggalnya. Kalau dari China kan berarti sehari-hari dia pakai bahasa cang cing cong dan nulisnya juga kanji-kanji, how the hell her handwriting can be so pretty? Serius, bahkan kalau aku bandingin sama tulisan orang-orang disekitarku tulisannya masuk kategori bagus, jauh lebih bagus dari tulisanku :'D Saking bagusnya ada 1 kata yang sampai sekarang aku nggak ngerti itu bacanya apa.
Emang jaman udah serba instan dan cepat sekarang, apalagi urusan surat-suratan karena sudah ada email atau sms. Tapi sensasi buka amplop dan baca tulisan tangan dari seseorang yang memang dia mau susah-susah nulis itu nggak akan pernah sama kayak kalau kamu terima email. Dari surat yang isinya cuma 3 paragraf itu aku ngerasa bener-bener jadi "orang", gimana ya, dari sekian juta orang di dunia ada lho orang yang memang niat pilih amplop, pilih kertas, nulis, pilih perangko, dan kirimin suratnya cuma buat kamu. Topiknya pun random, dari kota dia tinggal, terus anime, sama project sekolah. Dari sekian juta topik yang bisa dia ceritakan, dia pilih 3 itu, topik yang biasa-biasa aja, biasa banget malah, tapi rasanya jadi luar biasa hanya karena itu ditulis tangan di secarik kertas dan dibungkus di kertas yang lain.
Hal menyenangkan lain dari surat adalah, kamu nggak akan pernah bosen buat baca itu lagi dan lagi. Kalau lagi nganggur aku suka baca surat dia berkali-kali, ya, kayak orang gila terus senyum-senyum sendiri. Membayangkan mukanya Sari ini waktu dia nulis kayak gimana ya, dilihat dari tanggal dia nulis itu di China masih Winter, apa dia nulis sambil ngeliatin salju ya.. Plus, kamu bisa pegang suratnya dan merasakan bekas goresan pulpen di belakang kertasnya. Its a real thing, really real. Apa yang lebih seksi dari bekas goresan pulpen di belakang kertas hayo? X'D
For Sari, if you happen to find my blog and read this (and confused since I use Bahasa LOL), thankyou very much! I'll reply your letter asap!
sayadipong 08:29
No comments:
Post a Comment