Kemarin lusa ada wisuda di kampusku sama kampus sebelah. Yap sebelum mulai nyinyir di blog sebelumnya aku ucapin Congratulation For Your Graduation! Selamat buat semua temen-temen yang udah wisuda, teruntuk Diah, Hilwin, Mufid, Arif, Irfan, big proud of you guys! Semoga jalan kalian setelah ini dilancarkan dan diberi kemudahan amin.
Karena blogpost tentang kebahagian, sensasi, atau hura-huranya wisuda udah banyak ditulis, kali ini aku mau tulis sesuatu yang menurutku agak beda dan berhubungan dengan wisuda dan sampah. Ya, sampah. Kamu pasti tahu kalo sampah itu salah satu masalah dari jaman dulu kala bagi bangsa kita. Faktor utamanya sih kurangnya kesadaran akan kebersihan, ya salah satunya di acara wisuda ini. Sekalian sama sampah, ada juga hal-hal lain yang bisa dibilang sisi lain yang (mungkin) cuma ada di wisuda-wisuda di Indonesia.
1. Buat cewek, performanya lebay
Berlebihan dalam berpakaian. Memang wisuda adalah salah satu momen sekali seumur hidup, juga salah satu hadiah dari perjuangan selama di kampus, perjuangan setelah nyusun skripsi atau tugas akhir. Ada lho yang sampai bela-belain sewa baju kebaya dan make up di salon habisnya jutaan, bahkan lebih mahal daripada biaya wisudanya sendiri. Aku kira orang tua kalo lihat anaknya wisuda itu udah bangga banget, nggak perlu pakai baju yang paling mahal, toh uang yang dipakai sewa uang orang tua juga kan?
Jujur deh, kalian pasti pernah komentar atau paling nggak denger komentar buat orang-orang yang lagi wisuda, 'Ih bajunya lebay banget ya kayak mau nikahan', atau 'Make up nya bro, norak. Yang itu apalagi, sampe jadi kayak orang lain banget saking tebelnya'. Wisuda bukan akhir dari pencapaian hidup, dan bener banget kadang geregetan sama wisudawan yang bajunya udah kayak orang mau nikahan hahaha. Di luar negeri wisudanya biasa dan sederhana banget lho, for me, sederhana itu lebih elegan.
Pakailah baju yang apik dan berdandan yang cantik, bukan yang mahal. Merayakan momen penting dengan cara yang spesial sah-sah saja, tapi kalau sampai berlebihan kan ya nggak bagus juga.
2. Piknik kelurga besar
Wisuda = momen piknik keluarga besar di lingkungan kampus. Ya, yang wisuda cuma 1 yg nyambut sekampung, padahal undangannya cuma buat 2 orang. Memang bagi sebagian orang wisuda adalah momen kebanggaan tertinggi yang sebaiknya dirayakan bersama-sama. Betul, itu nggak salah. Yang dipermasalahkan disini adalah, wisudawannya 1 yang nyambut bawa mobil 2 gede-gede seukuran minibus pula. Ada lho, serius. Apa nggak kasian sama yang nyambut?
Kalau yang dibawa bapak ibu atau anak muda sih oke, lha nenek-kakek adek bayi juga diajak. Terus pas wisudawannya lagi di acara wisuda, ini keluarga besar dimana? Ya piknik di kampus, beber karpet. Iya kalo bawa karpet, iya kalo dapet tempat piknik di taman gitu ato gak ngemper di depan kelas-kelas. Apa ya nyaman begitu? Sekali lagi, apa nggak kasihan lihat mereka luntang -lantung di kampus? Begitu wisudawan selesai acara pun, foto2 sebentar terus langsung pulang, itupun kalo si wisudawan nggak foto-foto dulu sama temen-temennya. Pulang pun, kebanyakan langsung pulang ke kampung halaman daripada sengaja jalan-jalan dulu. Nanti di kampung dirayain lagi kan sama keluarga yang nggak ikut, iya nggak?
3. Macet
Selain karena alasan manusiawi (kasihan), fenomena piknik ini juga bikin macet parah. Hari wisuda adalah hari yang buruk untuk jalan-jalan karena pasti macet parah apalagi kalo yang wisuda 2 kampus sekaligus. Contoh kecil kampusku yang selalu kehabisan lahan parkir buat keluarga para wisudawan akhirnya parkir sampai keluar-luar kampus. Gang-gang kosan, perumahan, sampai ruko-ruko abis dibuat parkir semua. Ada juga yang agak kurang ajar parkir di bahu jalan yang tambah memperparah kemacetan. Huft.
4. Sampah
Ini masalah klasik, dan akan terus menjadi klasik sampai nanti-nanti kalau kita nggak mau merubah diri kita. Hari setelah wisuda adalah hari dimana kampusku (dan gang rumahku yang banyak kosannya) menjadi amat sangat jorok. Nope, bukan karena kekurangan petugas kebersihan, tapi jumlah sampahnya yang nggak manusiawi.
Mari kita rujuk dari poin nomor 1, performa wisudawati yang berlebihan. Teman baik cewek yang berdandan adalah tisu. Salah satu sampah yang noticable banget di acara wisuda itu ya tisu. Keringetan dikit tisuan, kesenggol tisuan, abis minum terus benerin lipstik tisuan, terus tisunya dikemanain? Ya dibuang aja seenak jidat. Aku pernah lihat mbak-mbak yang habis wisuda kayaknya mau pulang, dia bersihin make up-nya di mobil, terus ya dibuang aja bekas bersihin riasannya diluar mobil.
Kalau di acara wisuda dapet makan, yaudah bungkus makanannya dibuang sembarangan, ditaro di pojokan yang sekiranya nggak mengganggu jalan (padahal menganggu pemandangan banget). Kalau yang ini sih berlaku buat cowok juga hahaha.
Terus poin nomer 2, yang menurutku adalah penyumbang sampah terbesar. Bohong kalau kamu bilang orang Indonesia bisa jaga kebersihan waktu piknik. Piknik dimana aja deh, bohong pake banget. Ditambah dengan banyaknya pedagang kaki lima yang jualan di kampus, lebih banyak lagi sampah yang dihasilkan. Orang-orang seperti nggak peduli, mungkin pikirannya, "kan ini kampus, pasti ada petugas kebersihannya dong". Jadi kalau aku mampir ke rumah orang dan nyampah disana, boleh dong aku mikir, "kan ini rumah ada yang ninggalin, pasti ada yang bersihin dong nanti". Sungguh terlalu.
Rumahku, yang juga kos-kosan pun kena imbasnya. Banyak keluarga dari anak kos yang wisuda dateng ke rumah dan nunggu acara wisudanya selesai di rumah. Sambil nunggu yang ngerokok seenak jidatnya banget buang putung rokok di taneman, yang bawa jajan buang sampahnya di kolong sofa. Seriously dude? Kalo gak gitu ya nongkrong di mobil sambil makan rambutan, kulitnya dibuang gitu aja keluar mobil. Seriously where is your etiquette?
Poin nomer 3. Apa yang kamu lakukan kalo kamu kejebak macet? Paling enak ya nyemil (kalo ada cemilan) sambil ngobrol-ngobrol, terus sampahnya dikemanain? Anehnya masih banyak orang yang nggak tahu aturan buang sampah cemilannya di jalan. Yah 11 12 lah sama yang makan rambutan di atas.
Jadi itulah. Once more my point in this article is,
Merayakan momen penting dengan cara yang spesial sah-sah saja, tapi jangan sampai berlebihan
Dan nggak pernah bosan sama kalimat,
Buanglah sampah pada tempatnya
Congratulation for your graduation!
sayadipong 10:37
No comments:
Post a Comment