Monday, June 9, 2014

Hidupku..

Aku yang melankolis, selamat datang ~

Yap, aku adalah orang gampang banget khawatir sama sesuatu yang belum pasti, tapi gampang melupakannya juga. Terkadang aku bisa menjadi sangat khawatir akan sesuatu, alasan khawatirnya pun tiba-tiba, tapi nggak lama setelah itu aku bisa bener-bener lupa dan nggak peduli sama yang aku khawatirin. Daripada disebut bisa ngendalikan ato memotivasi diri, mungkin lebih cocok aku melarikan diri dengan menyibukkan diri dengan hal lain, apapun itu.

Entah sudah berapakali aku galau tentang ini, karna aku, setidaknya untuk masalah ini aku nggak percaya orang lain. Mungkin sama aja boong juga aku nulis disini, tapi entah kenapa aku bisa jujur lewat tulisan, lewat blog. Bisa dibilang aku adalah tipe yang selalu butuh curhat tapi hampir nggak pernah minta solusi. Ya, aku cuma pengen cerita, entah itu didengar ato nggak, diberi nasihat ato nggak, aku cuma pingin cerita..

Aku merasa hidupku nggak ada arahnya



Banyak orang bilang, Tentukan tujuan hidupmu! Carilah jati dirimu! Kejarlah apa yang kamu impikan! Raih cita-cita! dan sebagainya, dan aku merasa belum menemukan semua itu. Aku kuliah jurusan matematika suda di penghujung semester 6, aku kerja part-time jadi guru les, aku ikut sanggar seni karawitan, aku freelance cosplayer tapi ikutan project cosplay-dance cover, aku hobi berkebun, aku hobi melukis, dan hampir setiap malam aku chatting sama temen dunia maya yang entah mereka ada di belahan dunia mana. Itu hidupku saat ini. Dan impianku yang terbesar adalah buat sekolah gratis buat anak-anak nggak mampu, selain itu aku belum tau, apa yang bakal aku lakuin.

Kuliah, nilaiku biasa, nggak bagus tapi nggak jelek, ikut penelitian dosen tapi i have no idea what is that, dan habis ini aku PKL, and once more, i have no idea what will i do. Semester depan udah semester 7, judul skripsiku seharusnya judul penelitian yang bareng dosen itu, tapi aku nggak sreg dan nggak suka temanya. Am i greedy? Aku merasa nggak punya passion lagi di matematika, sejujurnya, kadang aku bingung sendiri kenapa aku dulu milih matematika. Apa prospeknya? Kalo diinget lagi, aku seperti nggak dapet ilmu yang.. yang bisa aku pake di kehidupan nyata. I mean, aku nggak bakal pake rumus sinus cosinus buat masak, ato ngajar limit pake definisinya Pak Bartle buat adek les-an. Bener kan? Aku nggak punya skill yang bisa aku banggain disini, yang aku dapet di kampusku, aku ngerasa bakal jadi anak ayam ilang yang nggak tau kemana nanti setelah aku lulus. Bahasa Inggrisku, aku cuma dapet 465 di TOEFL dan aku nggak puas, targetku 525+ dan aku masi harus banyak belajar buat itu. Speaking-ku abal banget, apalagi listening. Dan aku nggak punya keahlian akademik lain..

Sanggar seni.. Ini hobiku dari SD sih sebenernya. Aku suka musik, tapi musik yang bisa aku mainkan ya musik tradisional gamelan, meski aku nggak begitu bisa bahasa Jawa aku suka pertunjukan seni. Berkali-kali aku nonton wayang dan aku merasa seperti anak kecil yang baru pertama liat pelangi, kita nggak ngerti itu apa tapi hati rasanya seneng gitu kan? Rasanya adem, dan aku nggak berniat buat ninggalin sanggar ini. Aku mau terus, tapi.. tiap tampil wayang itu pasti semalam suntuk, dan i have no permission to go out all-night from my parents.. Meski mereka tau aku manggung dimana, meski mereka tau bahwa aku uda main gamelan dari sd. Ironic? I dont know.. Dan berlatih di ruang latian sama berlatih di panggung itu beda. banget. Dan aku sudah pernah melakukannya 2kali, buat yang pertama aku dikasih ijin penuh tapi yang kedua berakhir dengan tangisan ibuku karna bapakku nggak ngijinin :') dan kalo disuruh milih ibuku apa wayang, aku pilih ibu..

Freelance cosplayer.. Ini mimpiku dari SMA yang akhirnya terwujud. Lama banget ya? 3 tahun aku baru bisa cosplay yang bener-bener cosplay :') dan itu menyenangkan banget. Bisa kenalan sama banyak orang, dari berbagai kepribadian dan latar belakang, beneran deh. Bisa share hobi yang sama.. Tapi tetep aku nggak mau.. lebih tepatnya nggak berani join komunitas. Lame huh? Ya, aku nggak berani. Sejujurnya aku takut orang lain, aku takut dianggap yang nggak-nggak, dianggap begini begitu, takut nantinya aku bakal jadi orang yang 'eksis sebentar lalu menghilang tanpa jejak' hahaha.. Tapi aku ikutan project cosplay-dance cover, padahal aku nggak ada background nari. Tapi, after first and second performances, aku bener-bener nggak pengen kehilangan euforia ini, gimana waktu latian, make up, curhat sama anak-anak, meski nariku dibilang kayak boneka ato aku dianggap gila karna jadi orang paling nggak jelas disana =_=" aku bener-bener nggak mau kehilangan ini :') apalagi Reika tambah hari tambah ganteng /ganyambung/

Melukis, aku selama ini cuma njiplak karya orang yang aku jadiin lukisan. Banyak yang bilang bagus tapi aku nggak sebagus itu sebenernya. Aku cuma pinter pake kuas sama cat tapi nggak sepinter itu untuk membuat sebuah karya. Aku hanya meniru. Meski begitu, aku suka sama hasilnya, tapi toh uda hampir 2 setahun ini aku nggak ngelukis, dan nggak tau kapan lagi bakal ngelukis wkwk.. Berkebun juga, aku pengen punya taman kecil di rumah, udah jadi sih tapi berantakan banget. Pengen ikut komunitas pecinta tanaman tapi.. aku takut, dan nggak tau juga komunitasnya ada apa nggak di Malang hahaha.

Sekolah gratis.. Aku nggak tau harus memulai mimpi itu darimana..
Hari ini aku ngelihat temenku yang sukses di cosplay, dan itu membuatku berpikir.. Apa yg udah aku lakuin selama ini? Dia begitu tekun sama hobinya, sama kuliahnya, sama kerjanya. Meski termehek-mehek dikejar deadline she did well, dan itu membuahkan hasil. Aku iri, bahwa disana ada orang yang juga punya banyak kegiatan sehari-hari kayak aku tapi bisa hidup dengan begitu hidup. Apa ya, dia bisa.. melakukan yang terbaik buat semua yang dia lakukan. Sedangkan aku? Aku cuma main-main, nggak pernah serius. Mau serius juga, terbentur orang tua, terbentur ini terbentur itu.

Dan aku lihat masku yang kuliah S2, adekku yang kuliah jurusan teknik yang selalu bikin tugas.. Kuliahku.. benar-benar abstrak. Aku bukan orang kreatif yang bisa memanfaatkan ilmu-ilmu angka itu ke kehidupan nyata, aku merasa apa yg kupelajari bener-bener abstrak, nggak berguna, dan nggak ada ujungnya. Aku merasa, buat apa aku belajar ini? Kenapa juga harus belajar ginian? Aku hampir menyerah.. Pada akhirnya aku mulai membencinya, sebelum ini aku nggak pernah mulai benci sama sesuatu sampe segininya. Seharusnya aku tes hari ini, tapi aku nggak merasa butuh belajar. Buku ada di sebelah, dan aku bisa begadang buat sekedar review materi kmaren-kmaren, tapi nggak aku lakukan. Ini pertamakalinya aku bener-bener nggak peduli sama belajarku.

Aku merasa, aku nggak akan dapet apa-apa dengan hidup begini. Selama ini aku selalu lari, nggak nyaman sama seuatu terus aku cari hal baru lagi. Mulai dari awal, dan kalo hal baru itu aku nggak nyaman, aku cari yang lebih baru. Aku nggak bisa kayak gini terus kan? Aku harus tau tujuan hidupku, buat apa aku hidup, apa passion-ku, apa yang bisa bikin aku hidup sehidup-hidupnya.. Harus... Dan mencari jawaban itu semua, entah sudah berapa liter air mata ini keluar :'D

Dan pikiran-pikiran aneh muncul. Jadi apa aku nanti? Bisa nggak banggain orang tua? Aku bahkan nggak tau apa yang aku inginkan, aku punya banyak hobi tapi nggak satupun aku seriusin, aku bisa ini bisa itu tapi nggak satupun aku bener-bener master.. Dan aku mulai benci matematika, yang seharusnya jadi passion hidupku. Aku.. Aku merasa hidupku kayak jalan di padang pasir, tanpa menginginkan untuk sampai di kota atau oase, tanpa keahlian buat baca arah angin atau awan, nggak bawa peta, aku pasrah sama minuman yang aku bawa dan jika suatu saat minuman itu habis dan aku masih di tengah padang pasir, aku nggak tau harus berbuat apa.

sayadipong 06:11

2 comments: