part1(hariH) |
part2(H+1) |
part3(Ruang 13-1) |
part4(Ruang 13-2) |
part5(Ruang 17 kamar 8) |
part6(Operasi2) |
part7(Damai) |
part8(Salon) |
part9(Operasi3) |
part10(HappyBirthday!)
Setelah hampir 2 minggu menanti, jadwal operasiku datang. Hari Jumat, 14 November 2014 jam 07.30. Detail operasinya, bius yang dipake bius lokal dari bagian perut kebawah, yang bakal dilakuin adalah pembersihan luka terbuka, bongkar platina yang ada di tumit, final reposisi tulang kering sampai batas toleran tubuh bisa regenerasi secara alami, dan pemasangan gips. Iya, tanpa pen, tanpa harus ada benda aneh yang 'ditempelkan' di kakiku. Aku beruntung! Bearti setahun atau dua tahun lagi aku gak harus balik rumah sakit buat operasi lepas pen, omg, this is the last!
Waktu antri masuk ruangan, aku dijejerin sama 2 pasien lain, dua-duanya cowok. Yang satu tidur, aku towel towel juga dia gak gubris sama sekali, yasudahlah aku kenalan sama yang satunya. Mas ini patah juga tapi di tangan, operasi yang ini dia bilang nggak tau mau diapain, dia iya iya aja waktu dokter bilang operasi dan nggak ambil pusing buat minta penjelasan dari dokternya. "Aku percaya aja mbak sama dokter", katanya. Habis itu dia bilang kalau dia kebelet pipis. Padahal kita keadaannya uda pake baju operasi sama penutup kepala, tinggal masuk aja ke ruang operasinya, aku setengah kasihan sebenernya. Terus kebetulan ada dokter lewat, dia bilang "Sudah nggak tahan dok, saya mau pipis, nanti ngompol gimana?" Asli pengen ketawa aku, jujur banget ini mas hahaha, tapi toh dia diantar juga ke sebuah ruangan, tapi itu bukan toilet, katanya toilet terdekat itu jauh. Cuma biar tertutup aja, dia pipisnya di dalem pakai pispot. Aku baru tau di gedung operasi nggak ada fasilitas kamar mandi, cuman wastafel aja.