'Memang itu karena cinta..'
Penantianku kurang lebih satu setengah tahun sudah bisa kubilang selesai, aku mengatakan semua perasaanku, meski dengan terpaksa karna aku sudah sengaja menghindarinya selama 2 minggu terakhir, cause he is one of my bestfriend, he asks me, 'kenapa kamu gini sekarang?'
Kau tau, setiap orang bebas mencintai siapapun. Meski dia begini, begitu, cinta ya cinta kan? Meski dia berbeda 50 tahun denganmu, meski dia sudah berkeluarga, meski dia adalah seseorang yg difable atau berkebutuhan khusus, You can love anyone you want. Dan aku mencintai orang yang sudah punya pacar. Orang bilang selama janur kuning belum melengkung.. silakan lanjutkan sendiri :p
Jujur saja, aku lebih suka menganggap dia sebagai sahabatku daripada seseorang yang kusuka atau seseorang yang kukejar. Cinta memang indah, tapi indahnya nggak selalu dalam konteks kebahagiaan kan? Kebahagiaan dari cinta bertepuk sebelah tangan tu kayak cuma separo aja, dan kebanyakan tentang kita yang berhasil menyenangkan diri sendiri karna udah bisa gini sama dia, bisa gitu sama dia. Kalo disuruh milih, aku lebih milih nggak punya perasaan begini, bukan karna dia udah punya pacar, tapi lebih karena aku lebih nyaman bareng dia sebagai sabahatku. Ya, dia memang salah satu sahabat terbaikku.
Aku nggak pernah bilang apa-apa tentang perasaanku sebelumnya, karna aku tau semua pasti akan berubah begitu aku mengatakannya, entah yang berubah itu aku, atau dia. Dan aku mengerti tentang pacarnya, and i was fine with that. Ini hatiku, ini perasaanku, ini tentang aku dan dia, bukan tentang aku dan dia dan pacarnya. Meski terkadang sakit ya mikirin kalo aku terjebak dalam 'friendzoned'-nya dia, tapi bener lho, liat dia seneng setiap hari udah cukup :)
Aku bener-bener jaga perasaanku biar gak kelewat batas. Kayak berusaha biar dia putus, atau cari-cari perhatian, minta dianter kesana-sini, bahkan aku gak berniat berubah style buat jadi feminin buat ngambil hatinya dia. Tapi memang, kecuali 3 sahabatku dia memang yang kuutamakan dibanding yang lain. Dia cowok pertama yang aku kasih hadiah ulang tahun sendiri sampe dianterin ke rumahnya gara-gara pas itu liburan, dan dia juga begitu pas aku ulang tahun. Gara-gara hadiah ulang tahunnya ke aku, aku jadi suka sama satu warna yang aku nggak pernah suka warna itu sebelumnya hahaha.
Tapi entah sejak kapan, aku jadi mencintainya lebih dari sebelumnya. Banyak pikiran jelek kayak kapan dia putus ya, ato kalo pacarnya update status galau di facebook aku lebih ke nyukurin daripada kasian. Dan aku nggak suka itu. Nggak suka sama diri sendiri pernah kan? Sebel banget, saat hati sama pikiran nggak sinkron, dan ketika kamu dihadapkan pada beberapa pilihan dan perasaanmu memilih pilihan yang paling nggak rasional menurut logikamu.
Semakin hari aku semakin terjebak *bahasaku rek -_-a* dan akhirnya aku memutuskan untuk berhenti. Setidaknya mencoba untuk berhenti mencintainya. Dengan cara apa? Menghindarinya. Aku tau aku salah, hanya karna perasaanku yang sepihak aku kayak mutus tapi persahabatan, parahnya aku nggak bilang apa-apa sama dia. Tiba-tiba aku bersikap cuek, judes, dan kayak mau muntah kalo liat dia. Goal-ku cuma ngelupain dia, seenggaknya kembali pada rasa cinta ku dulu yang tidak pamrih, meski cinta itu dimana-mana pamrih sih.
Sampai akhirnya aku tau, dia nggak nyaman dengan sikapku, dan tanya kamu kenapa. I cried again. Kenapa kamu peduli? Kenapa kamu tanya? Jujur aku seneng dia tanya begitu, dia peduli sama aku. Tapi aku nggak akan bisa nutupin lagi perasaanku, dan aku merasa aku harus mengatakannya, meski ke depan pasti akan ada yang berubah. Ya, aku nggak akan tenang terus-terusan bersikap sepihak sama dia, dalam persahabatan atau cinta, kita nggak hanya memberi tapi juga diberi.
Ini pertamakalinya aku bilang cinta ke cowok, meski dengan menangis tapi aku bisa mengatakannya. Aku minta maaf. Bener-bener minta maaf. Tentu dia kaget, tapi dia mengerti. Seakan aku gak perlu ngomong banyak-banyak dia juga udah ngerti dengan 1 kalimat, 'memang itu karena cinta..' Dia juga minta maaf dan bilang kalau aku adalah sahabat cewek terbaiknya, dan perasaannya ke aku nggak seperti perasaanku ke dia. Aku tau, ya, dan aku senang dia bilang begitu. Dan kami berjanji untuk jaga perasaan masing-masing, karna aku sendiri juga merindukan persahabatan kami yang dulu, and I really looking forward it..
sayadipong, 09:13
No comments:
Post a Comment