Monday, November 19, 2012

As Long as You Love, Then Its Fine..

'one problem and the only is, you are hers, not mine'

6 Agustus 2012,
Aku baru balik Malang, dan 2 hari setelahnya aku benar-benar bingung harus maju atau tidak, 8 Agustus- sebelumnya tanggal itu nggak begitu berarti, hanya 1 tanggal dari sekian banyak tanggal yang ada, bukan karena angkanya yang bagus atau mitos-mitos tentang angka delapan seperti bawa keberuntungan atau apa, tapi tanggal itu adalah tanggal dia dilahirkan, hari ulang tahunnya..

Kupikir sebungkus kado tidak akan berarti apa-apa, ya, aku menyukainya dan memberi kado kepada orang yang kita sayangi bukanlah hal yang buruk

Dia pemain badminton, aku pernah melihatnya bermain sekali, itu keren, entah karna permainannya atau pemainnya aku tak lagi mengerti. jadi kupilih handuk, handuk sport biru tua yang kupikir dia akan suka, hanya suka saja

8 Agustus 2012,
Aku sudah akan sampai ke rumahnya, dengan kado sekaligus kartu ucapan yang kutulis terburu-buru dan peta dari google map karna aku nggak tau rumahnya, aku liat motor, helm, dan postur yang familiar keluar dari gang. dan dibelakangnya ada cewek. cantik. boncengan.

Aku membeku, jujur saja aku hancur. setelah kupikir selangkah lagi dan akan kuberikan bungkusan di tasku padanya, aku melihat pemandangan yang indah namun menyakitkan hati. kau tau kan rasanya saat kau bilang kau akan bahagia bila dia bahagia padahal sebenarnya hatimu perih?

once more, as long as you love, then its fine..

Kupikir karna sudah sejauh ini jadi aku tetap maju menuju rumahnya yang tidak kuketahui, dan aku akan berbohong bahwa aku tidak tau kalau dia tidak ada di rumah, dan aku hanya akan menitipkan kadonya pada siapapun yang ada disana tanpa peduli akan sampai ke tangannya atau tidak

Dan tak lama setelah aku pulang ada pesan, 1 pesan yang masih kusimpan sampai sekarang, isinya dia bilang terimakasih dan menyesal karna saat aku datang dia tak di rumah, tak apa kataku, lebih baik daripada kau di rumah tapi bersama dengan cewek yang ada dibelakangmu tadi yang mungkin akan membuatku semakin salah tingkah. sungguh tak apa..

16 November 2012,
Kakak laki-lakiku menikah, selamat kak! kau akhirnya memulai babak baru dalam hidupmu, bersama dengan diriku yang memulai lembaran usia baru. happy birthday to me :) kakakku menikah di luar kota, dan itu membuatku gelisah.

Aku menjadi orang yang pamrih sejak november datang. jujur dari lubuk hatiku, aku ingin dia membalas kadoku di hari ulang tahunku. aku ingin dia datang ke rumahku walaupun hari ini hari libur -sama seperti saat aku memberi untuknya- dan memberi sesuatu yang tidak pernah kubayangkan. tapi aku baru akan di rumah nanti malam.

Dan malam pun tiba, tak ada yang aneh. teman-temanku-termasuk dia- yang habis mbolang datang ke rumahku malam harinya, jam 9 kurasa, dan mereka menyorakkan selamat ulang tahun padaku, kecuali dia. aku tak tau kenapa dia begitu, kupikir dia sudah mengucapkannya di facebook, jadi aku diam saja. larut aku online dan tak ada wall post atau pm dari dia, aku benar-benar tak tau. apa ini berarti tidak? apa ini berarti dia tau perasaanku dan berkata tidak dengan cara yang sangat halus? aku tak tau, benar-benar tak tau. dan kuhabiskan malam dalam penantian yang kosong, dan hati yang hampa. dan kupikir aku sudah putus asa untuk menyukainya..

17 November 2012,
Teman-temanku datang lagi, kami akan pergi ke kebun teh. aku masih galau tentang dia yang bahkan tak mengucapkan sepatah kata tentang ulang tahun padaku, dan aku cerita pada temanku soal itu. dan temanku bilang 'lo dia kemarin kesini, tapi dia tau kamu nggak di rumah jadi kadonya di taro di rumah kamu'
seperti kilat yang tiba-tiba datang saat hujan, aku pun tak tau apa yang sudah terjadi. hah? dia kesini? kemarin? bawa kado? apa isinya? dan kenapa aku nggak tau?

Setelahnya, di kamar mandi aku menangis sejadi-jadinya. menyesal. aku nggak tau harus nyalahin siapa, aku cuma pengen kadoku kembali, aku pengen bilang terimakasih sedalam-dalamnya padanya, bahwa ternyata dia ingat ulang tahunku, dia kerumahku dan memberiku kado, dan menyimpan kadonya selama aku bisa. setelah puas menangis dan karna aku juga tak mau membuat teman-temanku menunggu diluar, aku kembali ke kamar buat ganti baju, dan aku melihat tas coklat yang tidak asing, di lantai, di sebelah tumpukan barang adikku. jujur saja adikku sering bawa tas begituan, yang membuatku tidak aware sama sekali terhadap barang itu. kupikir buat apa aku buka-buka tas adikku? tapi aku buka itu tas, dan aku lihat secarik kertas berisi tanda tangan dan tulisan tangan yang familiar di dalamnya, itu dari dia.

dan kilat pun berubah menjadi pelangi..

kubuka dan isinya jam tangan dan kaus kaki, hehe, dia tau aku nggak suka pakai kaus kaki dan pernah bilang padaku kalo cewek itu harus pakai kaus kaki.

Terimakasih.. sungguh aku benar-benar berterimakasih..

Aku jadi lebih menangis dari sebelumnya, aku bahagia sekali, sekaligus merasa bodoh bahwa dari kemarin ternyata kado itu sudah ada di kamarku tapi aku tidak tau.

then that quote comes again in my head,

'it doesn't matter if he is hers, cause
as long as you love, then its fine..'


 @kebun teh #aku habib diah mufid eny lili enha aswin

21:31 sayadipong

No comments:

Post a Comment